Selamat Datang

Selamat datang di blog baru matakuliah Epidemiologi Penyakit Tumbuhan, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Blog ini menggantikan blog sebelumnya dengan nama yang sama tetapi dengan URL dan materi yang berbeda. Tulisan pada blog terdiri atas ringkasan materi pokok bahasan yang diajarkan dalam matakuliah ini. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat materi seluruh pokok bahasan atau klik tombol Postingan Lama untuk membaca postingan materi kuliah dari awal. Klik menu Smt Genap 2021/2022 untuk memeriksa dosen pengampu, tugas, dan jadwal perkuliahan. Silahkan kunjungi blog secara rutin dan jelajahi bagian-bagiannya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan dan bagikan blog dengan mengklik pilihan media sosial berbagi pada tepi kiri blog atau bagikan materi kuliah dengan mengklik pilihan media sosial pada setiap materi kuliah.

Menggunakan Layanan My Maps

Untuk belajar memetakan penyakit dengan menggunakan layanan My Maps, silahkan pelajari contoh peta pola ruang penyakit bercak daun lambat pada tanaman kacang tanah hasil pengamatan yang saya lakukan pada satu lahan.  Berdasarkan contoh tersebut, silahkan gunakan layanan My Maps untuk memetakan penyakit kacang tanah yang Anda peroleh dari pengamatan terakhir dengan terlebih dahulu menentukan koordinat lokasi setiap sampel yang diamati. Untuk menentukan koordinat sampel, silahkan terlebih dahulu pasang aplikasi GPS Essentials dari Google Play Store. Setelah terpasang, aktifkan GPS pada ponsel dengan mengaktifkan menggeser layar utama ponsel ke bawah dan memastikan fitur Location (Lokasi) sudah diaktifkan. Selanjutnya nyalakan aplikasi GPS Essentials lalu klik tombol Setting (Pengaturan) dan kemudian memilih Units: Kilometers, Meters; Position Datum: World Geodetic System (WGS) 1984; Position Format: Decimal; Angular Unit: Degrees; Bearing: True North; dan Temperature: Celcius. Untuk menentukan koordinat geografik setiap tanaman sampel yang Anda amati, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Letakkan ponsel di dekat tanaman sampel pertama lalu tunggu sampai di layar tampak angka koordinat dan angka d sebesar 3 sampai 5 m;
  2. Setelah di layar tampak nilai koordinat dengan angka d sebesar 3-5 m, klik tombol Waypoint lalu tekan tombol + untuk merekam koordinat tanaman sampel pertama dengan nama Samepl 1;
  3. Ulangi langkah 1 sampai 2 untuk tanaman sampel 2sampel 3, dan seterusnya sampai seluruh tanaman sampel terekam datanya koordinatnya. Setiap kali merekam Waypoint, silahkan juga mencatat koordinat secara manual dengan menggunakan lembar pengamatan;
  4. Ekspor data koordinat Waypoint dengan mengklik tanda tiga titik di sudut kanan atas layar lalu klik Export dan kemudian pilih Drive untuk menyimpan file koordinat dalam formal KML pada layanan Google Drive.  
  5. Periksa file dalam Google Drive yang Anda gunakan untuk menyimpan file Waypoint. Jika Anda menemukan file tersebut maka Anda dapat mengimpor langsung ke My Maps atau mengunduh terlebih dahulu ke komputer. Jika Anda mengalami kesuliatn menemukan file, masukan data koordinat yang Anda catat secara manual dengan menggunakan program aplikasi Excel dan simpan dalam format CSV dengan mengklik pilihan Save Aas pada saat menyimpan file. Pada saat memasukkan data dengan menggunakan Excel, ketik Sample, Lattitude, Longitude, dan Bercak pada baris 1 berturut-turut mulai dari kolom A sampai kolom D lalu memasukkan data koordinat lintang (lattitude), koordinat bujur (longitude), dan jumlah bercak di bawah judul kolom masing-masing dengan terlebih dahulu mengetikkan Sampel 1, Sampel 2, dst, pada baris 2, 3, dst.
Selanjutnya klik My Maps dalam kotak pencarian Google dan dari hasil pencarian, klik Google Maps sehimgga di layar tampil halaman muka layanan My Maps. Untuk memetakan sampel yang Anda amati, klik tombol Get Started dan pada peta yang tampil lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Klik tombol Base Map pada bagian bawah kotak menu di bagian kanan atas layar lalu klik pilihan Satellite untuk menampilkan peta dalam format citra satelit
  2. Gunakan tombol tetikus (mouse) untuk menggeser agar kota Kupang terletak di tengah layar dan untuk memperbesar peta lalu berdasarkan atas fitur jalan atau gedung yang tampil di peta, cari lokasi di mana kira-kira Anda melakukan pengamatan;
  3. Ubah judul peta Untitle map dengan cara mengklik judul tersebut dan mengganti dengan Peta Lokasi Pengamatan Penyakit Bercak Daun Kacang Tanah (atau penyakit pada tanaman yang Anda pilih sendiri)
  4. Peta terdiri atas layer untuk memasukkan data spasial dalam kategori yang sama, misalnya untuk memasukkan data koordinat sampel tanaman, silahkan klik Untitled layer dan ganti nama layer tersebut dengan Koordinat Sampel
  5. Klik tombol Import lalu cari file dalam format KML Waypoint atau file dalam format CSV yang sudah Anda simpan lalu klik file tersebut dan klik tombol Open. Pada menu popoup tyang tampil pastikan tombol Lattitude dan tombol Longitude sudah dipilih lalu klik tombol Continue. Pada menu popup berikutnya pastikan tombol Sample telah diklik lalu klik tombol Finish. Tunggu beberapa saat sampai data Anda dipetakan menggunakan layanan My Maps. 
  6. Klik tombol Add layer lalu buat layer baru dengan nama Koordinat Tempat Tinggal. Selanjutnya cari pada peta lokasi tempat Anda tinggal dan setelah menemukannya, silahkan klik tombol Add marker pada menu di bagian atas peta lalu klik tepat pada titik lokasi tempat tinggal Anda dan pada menu popup yang tampil tulis Alamat Tempat Tinggal dan pada kotak di bawahnya ketik nama jalan dan nomor (jika ada, abaikan jika tidak ada) diikuti nama RT/RW, kelurahan/desa, dan kecamatan
  7. Silahkan lakukan penyempurnaan peta dengan mempelajarinya pada pada layanan Earth Outreach.
  8. Klik tombol Share untuk mengaktifkan tombol Enable link shariing dan tombol Public: everyone in the internet can find and access sehingga Anda dapat membagikan peta yang Anda buat dengan cara menyalin link peta.
  9. Ekspor peta dalam format file KML/KMZ dengan mengklik tiga titik di sebelah kanan nama peta lalu pilih Export to KML/KMZ dan simpan file dengan nama Lokasi Pengamatan Penyakit Bercak Daun Kacang Tanah. Buka program aplikasi Google Earth Pro setelah Anda unduh dan pasang di komputer (atau ponsel) lalu klik menu File dan kemudian pilih Import dan cari file KML yang telah Anda ekspor dari My Maps lalu pilih pilihan format All files *.* untuk memilih file KML tersebut untuk dipetakan dalam program aplikasi Google Earth Pro.
  10. Silahkan coba langkah 1-9 beberapa kali sampai Anda benar-benar dapat menggunakan layanan My Maps dan aplikasi Google Earth Pro untuk membuat peta digital. Kemahiran membuat peta digital ini akan bermanfaat nanti jika pada saat menyusun skripsi Anda perlu membuat peta lokasi penelitian dan akan bermanfaat juga sebagai dasar mempelajari penggunaan aplikasi GIS.

No comments:

Post a Comment