Selamat Datang

Selamat datang di blog baru matakuliah Epidemiologi Penyakit Tumbuhan, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Blog ini menggantikan blog sebelumnya dengan nama yang sama tetapi dengan URL dan materi yang berbeda. Tulisan pada blog terdiri atas ringkasan materi pokok bahasan yang diajarkan dalam matakuliah ini. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat materi seluruh pokok bahasan atau klik tombol Postingan Lama untuk membaca postingan materi kuliah dari awal. Klik menu Smt Genap 2021/2022 untuk memeriksa dosen pengampu, tugas, dan jadwal perkuliahan. Silahkan kunjungi blog secara rutin dan jelajahi bagian-bagiannya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan dan bagikan blog dengan mengklik pilihan media sosial berbagi pada tepi kiri blog atau bagikan materi kuliah dengan mengklik pilihan media sosial pada setiap materi kuliah.

Saturday, February 28, 2015

3.2. Menganalisis Perkembangan Penyakit Tumbuhan dalam Waktu (2): Analisis Regresi terhadap Data Kemajuan Penyakit

Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menjelaskan cera menggambarkan perkembangan penyakit dengan menggunakan kurva dan menganalisis perkembangan penyakit dengan menghitung LDBK. Perubahan merupakan kata kunci yang begitu penting dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, khususnya perubahan dari satu waktu ke waktu berikutnya. Oleh karena itu, sebelum menguraikan mengenai perubahan dalam ruang, yaitu perubahan dari satu tempat ke tempat lain, saya perlu menguraikan cara lain untuk menganalisis perubahan penyakit dalam waktu dengan menggunakan teknik analisis regresi. Menganalisis perubahan penyakit dalam waktu, yaitu dari satu waktu ke waktu berikutnya, dengan menggunakan analisis regresi memungkinkan kita mengetahui dua hal penting mengenai perkembangan penyakit tumbuhan, yaitu pola perkembangan monosiklik atau polisiklik sebagaimana sudah saya uraikan pada Materi Kuliah 3 dan laju perkembangan intrinsik penyakit, yaitu pertambahan tingkat kejadian atau keparahan penyakit per satuan waktu, yang kita bahas pada materi kuliah ini. 

Monday, February 23, 2015

3.1. Menganalisis Perkembangan Penyakit Tumbuhan dalam Waktu (1): Kurva Kemajuan Penyakit

Pada materi kuliah 2.1 dan 2.2 kita sudah belajar mengamati populasi penyakit menggunakan peubah kejadian penyakit, keparahan penyakit, dan cacahan penyakit. Ketiga peubah ini, bersama dengan pengamatan dengan cara memberikan skor, secara bersama-sama dikenal sebagai intensitas penyakit. Peubah mana yang kita pilih untuk mengamati intensitas penyakit bergantung pada karakteristik penyakit, tujuan pengamatan penyakit yang kita lakukan, dan sumberdaya yang tersedia (tenaga, waktu, biaya, peralatan, dsb.). Dalam epidemiologi penyakit tumbuhan, pengamatan penyakit tidak cukup kita lakukan satu kali, melainkan perlu melakukan pengamatan beberapa kali. Mengapa demikian? Karena epidemiologi penyakit tumbuhan mempelajari perubahan populasi penyakit tumbuhan, bukan mempelajari populasi penyakit tumbuhan saja sebagaimana dalam ilmu penyakit tumbuhan. Pada materi kuliah ini dan dua materi kuliah berikutnya kita akan belajar menampilkan dan menganalisis hasil pengamatan populasi penyakit beberapa kali pada waktu yang berbeda atau pata lokasi yang berbeda. 

Friday, February 20, 2015

2.2. Mengamati Populasi Penyakit Tumbuhan (2) : Cara Melakukan Pengamatan dan Menentukan Sampel untuk Diamati

Pada materi 2.1 kita sudah belajar mengenai penggunaan gejala penyakit dan tanda patogen dan penggunaannya untuk mengukur populasi penyakit. Kita telah membahas bahwa untuk menggunakan gejala penyakit dan/atau tanda patogen dalam mengukur penyakit, kita perlu membedakan gejala penyakit dan/atau tanda patogen dalam penyebaran dalam individu tanaman atau bagiannya, perkembangan gejala menjadi mematikan atau tidak mematikan dengan cepat, dan keadaan akhir gejala penyakit dan/atau tanda  patogen. Dengan memperhatikan hal tersebut maka kita dapat mengukur penyakit untuk menghasilkan ukuran kejadian, keparahan, atau cacahan penyakit yang berskala data rasio. Pada materi kali ini kita lanjutkan cara mengukur penyakit yang berkembang lambat dan tidak mematikan dengan bentuk akhir gejala penyakit dan/atau tanda patogen yang tidak seragam.

2.1. Mengamati Populasi Penyakit Tumbuhan (1): Satuan Pengamatan dalam Mengamati Populasi Penyakit Tumbuhan

Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menguraikan penyakit sebagai proses perubahan populasi. Saya juga sudah menyebutkan gejala penyakit dan tanda patogen sebagai satuan pengukuran populasi penyakit tumbuhan. Gejala penyakit (disease symptom) dan tanda patogen (pathogen sign) merupakan pokok bahasan penting pada matakuliah ilmu penyakit tumbuhan sehingga saya berharap, Anda sudah mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai apa itu gejala penyakit dan apa itu tanda patogen penyakit tumbuhan. Pada tulisan ini saya tidak lagi menguraikan ciri-ciri gejala penyakit dan tanda patogen tersebut, melainkan karakteristik gejala penyakit dan tanda patogen sebagai satuan (unit) untuk dikuantifikasi sebagai ukuran populasi penyakit tumbuhan. Sekedar untuk mengingatkan, terlebih dahulu saya masih akan menguraikan kembali kategori gejala penyakit dan tanda patogen penyakit tumbuhan secara ringkas.

Sunday, February 15, 2015

1.2. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan (2): Perkembangan Penyakit Tumbuhan sebagai Proses Perubahan Populasi

Pada tulisan sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan mempelajari perkembangan populasi penyakit tumbuhan dalam ruang dan waktu. Pengertian ini menyiratkan bahwa yang menjadi pokok bahasan dalam epidemiologi penyakit tumbuhan adalah perubahan penyakit, bukan keadaan penyakit pada suatu waktu dan tempat tertentu. Secara lebih rinci lagi, yang menjadi pokok bahasan adalah proses perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari satu titik ke titik lain pada suatu lahan pertanaman atau suatu kawasan. Tulisan ini menguraikan proses perubahan dalam dua bagian. Bagian pertama menguraikan proses perubahan dalam kaitan dengan daur penyakit dan bagian kedua menguraikan perubahan berkaitan dengan populasi penyakit. Kedua bagian tersebut saling berkaitan satu sama lain karena terjadinya daur penyakit akan mengubah populasi penyakit.

Saturday, February 14, 2015

1.1. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan (1): Apa dan Mengapa Perlu Dipelajari

Saya berharap bahwa Anda yang membaca tulisan ini sudah pernah mengambil dan lulus matakuliah ilmu penyakit tumbuhan. Bila belum mengambil matakuliah tersebut, silahkan terlebih dahulu cari informasi untuk memperoleh pengetahuan dasar mengenai apa itu ilmu penyakit tumbuhan, antara lain dengan membaca tulisan mengenai ilmu penyakit tumbuhan di Wikipedia. Saya menyajikan tulisan ini dengan asumsi bahwa Anda semua telah memahami apa itu ilmu penyakit tumbuhan sebagai dasar untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan (plant disease epidemiology). Tulisan ini saya susun untuk mengantarkan Anda semua mempelajari matakuliah baru tersebut, yang dapat dipandang sebagai lanjutan matakuliah ilmu penyakit tumbuhan atau sebagai dasar mempelajari metodologi penelitian penyakit tumbuhan bagi Anda yang merencanakan akan meneliti penyakit tumbuhan sebagai skripsi.