Saya berharap bahwa Anda yang membaca tulisan ini sudah pernah mengambil dan lulus matakuliah ilmu penyakit tumbuhan. Bila belum mengambil matakuliah tersebut, silahkan terlebih dahulu cari informasi untuk memperoleh pengetahuan dasar mengenai apa itu ilmu penyakit tumbuhan, antara lain dengan membaca tulisan mengenai ilmu penyakit tumbuhan di Wikipedia. Saya menyajikan tulisan ini dengan asumsi bahwa Anda semua telah memahami apa itu ilmu penyakit tumbuhan sebagai dasar untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan (plant disease epidemiology). Tulisan ini saya susun untuk mengantarkan Anda semua mempelajari matakuliah baru tersebut, yang dapat dipandang sebagai lanjutan matakuliah ilmu penyakit tumbuhan atau sebagai dasar mempelajari metodologi penelitian penyakit tumbuhan bagi Anda yang merencanakan akan meneliti penyakit tumbuhan sebagai skripsi.
1.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
1.1.1. MATERI KULIAH
Sebelum mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, Anda perlu mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai ilmu penyakit tumbuhan (plant pathology atau phytopathology). Anda dapat membaca buku teks dan berbagai sumberdaya daring untuk menyegarkan kembali pemahaman Anda mengenai ilmu penyakit tumbuhan, antara lain yang disediakan oleh American Phytopathological Society (APS) melalui halaman Education. Penyakit merupakan proses yang menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh secara sehat sehingga produksinya berkurang dan menyebabkan petani mengalami kerugian. Tanaman menjadi sakit karena diinfeksi oleh organisme penyebab penyakit yang lazim disebut patogen (pathogen). Karena merupakan proses maka penyakit tidak menyerang tanaman. Melainkan, yang menyerang (lebih tepat menginfeksi) tanaman adalah patogen dan sebagai akibatnya tanaman menjadi sakit. Istilah penyakit menyerang tanaman atau tanaman diserang penyakit merupakan istilah kalangan awam yang belum pernah belajar ilmu penyakit tumbuhan.
Kata epidemiologi (epidemiology) terdiri atas kata-kata Latin epi dan demos serta kata Yunani logos, yang berturut-turut berarti di atas atau bersangkut-paut dengan, rakyat atau penduduk, dan pengetahuan atau ilmu. Menilik dari susunan kata-katanya, epidemiologi berarti ilmu yang pokok kajiannya bersangkut-paut dengan penduduk atau rakyat. Dikaitkan dengan penyakit tumbuhan, epidemiologi penyakit tumbuhan menjadi berarti ilmu yang pokok kajiannya berkaitan dengan penduduk atau rakyat penyakit tumbuhan. Dalam bahasa Inggris, penduduk atau rakyat disebut populasi (population). Dengan demikian, epidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang pokok kajiannya adalah populasi penyakit tumbuhan. Oleh van der Plank, bapak epidemiologi penyakit tumbuhan modern, epidemiologi penyakit tumbuhan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi.
Lalu populasi penyakit tumbuhan itu sebenarnya apa? Menurut Biologi Online, populasi merupakan sekelompok organisme satu spesies yang hidup pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Karena merupakan organisme spesies yang sama, maka organisme dalam satu populasi dapat berkembang biak menjadi semakin banyak. Lalu apakah penyakit tumbuhan merupakan organisme sespesies? Bila Anda telah mempelajari ilmu penyakit tumbuhan, tentu saja Anda dengan mudah menjawab bukan. Penyakit tumbuhan bukan merupakan organisme, melainkan proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh spesies organisme patogenik. Infeksi yang terjadi termanifestasi sebagai gejala penyakit dan tanda patogen (pelajari apa itu gejala penyakit dan tanda patogen). Gejala penyakit dan tanda patogen juga bukan merupakan organisme. Namun gejala penyakit dan tanda patogen, seperti halnya organisme, dapat berkembang menjadi bertambah banyak sehingga berperilaku mirip dengan populasi organisme.
Dalam mempelajari populasi penyakit tumbuhan, epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Dengan kata lain, fokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan bukanlah gejala penyakit atau tanda patogen, juga bukan populasi gejala penyakit atau populasi tanda patogen, melainkan perubahan populasi gejala penyakit atau perubahan populasi tanda penyakit. Hal ini berbeda dengan ilmu penyakit tumbuhan yang fokus kajiannya adalah populasi gejala penyakit atau tanda patogen pada suatu waktu dan tempat tertentu. Bila pada ilmu penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa parah tanaman menderita suatu penyakit, pada epidemiologi penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa besar keparahan penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian, misalnya saja selama satu minggu pada satu hamparan tertentu.
Untuk menjawab pertanyaan epidemiologi penyakit tumbuhan tersebut diperlukan bukan hanya pengetahuan mengenai biologi penyakit tumbuhan, melainkan juga pengetahuan mengenai cara mengukur penyakit secara kuantitatif dan cara menghitung perubahan dari hasil pengukuran penyakit tersebut. Oleh karena itu, untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, selain diperlukan pengetahuan mengenai penyakit tumbuhan sebagai dasar, juga diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai matematika dan statistika dan pengetahuan mengenai penggunaan software komputer untuk melakukan penghitungan perubahan sebagai penunjang. Mengapa demikian? Tidak lain karena epidemiologi penyakit tumbuhan berfokus pada upaya untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif. Dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, penyakit tumbuhan tidak bisa lagi cukup dinyatakan sekedar sebagai ringan, sedang, atau berat, melainkan perlu dinyatakan sebagai seberapa ringan, seberapa sedang, dan seberapa berat. Untuk itu penyakit tumbuhan perlu diukur secara kuantitatif sehingga ukuran yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi.
Untuk mempelajari sesuatu secara kuantitatif pada era teknologi informasi dan komunikasi diperlukan pengetahuan mengenai penggunaan software komputer dan teknologi yang terkait. Dengan menggunakan software komputer maka berbagai perhitungan yang rumit dapat dilakukan dengan cepat. Tentu saja untuk itu perlu dipelajari penggunaan sejumlah software, di antaranya software tabel lajur (spreadsheet), statistika (statistics), dan sistem informasi geografik (geographic information system). Program aplikasi tersebut diperlukan untuk memfasilitasi proses penghitungan perubahan perkembangan penyakit, baik perkembangan dalam ruang maupun dalam waktu. Sejumlah aplikasi lain juga diperlukan untuk membagikan hasil analisis kepada publik sehingga dapat bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan penyakit tumbuhan. Karena itu, sebelum melanjutkan, silahkan tanyakan kepada diri masing-masing:
cara membuat kurva XY (scatter chart) dengan Microsoft Excel, dan cara melakukan analisis regresi dengan menggunakan Microsoft Excel. Lakukan mulai dari sekarang juga, jangan menunda-nunda sebab nanti akan ada tugas yang harus dikerjakan. Mungkin Anda bertanya, mengapa untuk mempelajari eoidemiologi penyakit tumbuhan perlu untuk mempelajari berbagai bidang lain? Jawabannya bisa Anda temukan dalam tulisan Emerging plant disease epidemics: Biological research is key, but not enough (Perkembangan epidemi penyakit tumbuhan ke depan: Penelitian hayati adalah kunci, tetapi tidak cukup).
Lalu mengapa perlu bersusah payah mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan? Apalagi harus bersusah payah mempelajari penggunaan komputer dan penggunaan program aplikasi statistika dan sistem informasi geografik? Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah agar kita dapat mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan secara lebih mudah. Mengapa perlu mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan? Karena epidemiologi penyakit tumbuhan memberikan dasar untuk merencanakan program pengelolaan penyakit tumbuhan dengan memilih cara yang tepat untuk mengendalikan penyakit yang berkembang dengan pola-pola perkembangan tertentu. Sesederhana itu, tapi untuk itu, silahkan persiapkan diri Anda terlebih dahulu untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan.
Kita akan mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan dengan mempelajari gejala dan tanda penyakit sebagai ukuran penyakit dan cara pengukurannya. Setelah memahami cara mengukur penyakit, kita akan melanjutkan dengan mempelajari cara menganalisis perkembangan penyakit dalam waktu dan dalam ruang. Untuk mempelajari perkembangan penyakit tersebut, kita akan menggunakan kurva dan pemodelan sederhana dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Informasi tambahan mengenai materi belajar tersebut dapat Anda peroleh dari situs APS dengan mengklik tautan Plant Disease Epidemiology: Temporal Aspects dan Ecology and Epidemiology in R. R adalah program aplikasi statistika akses terbuka yang dapat digunakan secara gratis. Kemampuan menggunakan R akan sangat membantu dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan. Untuk belajar menggunakan program aplikasi statistika R, silahkan terlebih dahulu unduh dari situs The R Project for Statiustical Computing dengan mengklik tautan CRAN dan memilih mirror Indonesia (Universitas Syah Kuala, Banda Aceh), lalu pada halaman yang tampil silahkan klik Download R for ... sesuai dengan sistem operasi komputer masing-masing dan pada halaman yang tampil klik tautan base. Untuk menmpermudah mengoperasikan R, silahkan kunjungi situs posit lalu klik menu Products dan kemudian pilih RStudio IDE lalu pilih Download RStudio edisi gratis (free). Pasang (install) RStudio Desktop setelah terlebih dahulu telah terpasang program R di komputer. Untuk mempelajari pemrograman R, silahkan bergabung dengan mahasiswa peserta kuliah Rancangan Percobaan AGT 01 untuk belajar R secara daring pada setiap hari Selasa pukul 16.00 sampai 17.40.
Kata epidemiologi (epidemiology) terdiri atas kata-kata Latin epi dan demos serta kata Yunani logos, yang berturut-turut berarti di atas atau bersangkut-paut dengan, rakyat atau penduduk, dan pengetahuan atau ilmu. Menilik dari susunan kata-katanya, epidemiologi berarti ilmu yang pokok kajiannya bersangkut-paut dengan penduduk atau rakyat. Dikaitkan dengan penyakit tumbuhan, epidemiologi penyakit tumbuhan menjadi berarti ilmu yang pokok kajiannya berkaitan dengan penduduk atau rakyat penyakit tumbuhan. Dalam bahasa Inggris, penduduk atau rakyat disebut populasi (population). Dengan demikian, epidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang pokok kajiannya adalah populasi penyakit tumbuhan. Oleh van der Plank, bapak epidemiologi penyakit tumbuhan modern, epidemiologi penyakit tumbuhan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi.
Lalu populasi penyakit tumbuhan itu sebenarnya apa? Menurut Biologi Online, populasi merupakan sekelompok organisme satu spesies yang hidup pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Karena merupakan organisme spesies yang sama, maka organisme dalam satu populasi dapat berkembang biak menjadi semakin banyak. Lalu apakah penyakit tumbuhan merupakan organisme sespesies? Bila Anda telah mempelajari ilmu penyakit tumbuhan, tentu saja Anda dengan mudah menjawab bukan. Penyakit tumbuhan bukan merupakan organisme, melainkan proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh spesies organisme patogenik. Infeksi yang terjadi termanifestasi sebagai gejala penyakit dan tanda patogen (pelajari apa itu gejala penyakit dan tanda patogen). Gejala penyakit dan tanda patogen juga bukan merupakan organisme. Namun gejala penyakit dan tanda patogen, seperti halnya organisme, dapat berkembang menjadi bertambah banyak sehingga berperilaku mirip dengan populasi organisme.
Dalam mempelajari populasi penyakit tumbuhan, epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Dengan kata lain, fokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan bukanlah gejala penyakit atau tanda patogen, juga bukan populasi gejala penyakit atau populasi tanda patogen, melainkan perubahan populasi gejala penyakit atau perubahan populasi tanda penyakit. Hal ini berbeda dengan ilmu penyakit tumbuhan yang fokus kajiannya adalah populasi gejala penyakit atau tanda patogen pada suatu waktu dan tempat tertentu. Bila pada ilmu penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa parah tanaman menderita suatu penyakit, pada epidemiologi penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa besar keparahan penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian, misalnya saja selama satu minggu pada satu hamparan tertentu.
Untuk mempelajari sesuatu secara kuantitatif pada era teknologi informasi dan komunikasi diperlukan pengetahuan mengenai penggunaan software komputer dan teknologi yang terkait. Dengan menggunakan software komputer maka berbagai perhitungan yang rumit dapat dilakukan dengan cepat. Tentu saja untuk itu perlu dipelajari penggunaan sejumlah software, di antaranya software tabel lajur (spreadsheet), statistika (statistics), dan sistem informasi geografik (geographic information system). Program aplikasi tersebut diperlukan untuk memfasilitasi proses penghitungan perubahan perkembangan penyakit, baik perkembangan dalam ruang maupun dalam waktu. Sejumlah aplikasi lain juga diperlukan untuk membagikan hasil analisis kepada publik sehingga dapat bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan penyakit tumbuhan. Karena itu, sebelum melanjutkan, silahkan tanyakan kepada diri masing-masing:
- Sudah dapatkah Anda menggunakan komputer dan/atau ponsel pintar?
- Sudah dapatkan Anda menggunakan komputer dan/atau ponsel pintar untuk mengakses Internet?
- Sudah dapatkah Anda menggunakan software komputer untuk melakukan perhitungan sederhana, misalnya aplikasi tabel lajur Microsoft Excel (berbayar) atau Google Sheets (gratis)?
- Sudah dapatkan Anda menggunakan Microsoft Excel atau Google Sheets untuk membuat kurva dan melakukan analisis statistika sederhana seperti analisis regresi (regression analysis)?
- Sudah dapatkah Anda menggunakan program aplikasi analisis statistik seperti R atau SAS atau R dan program aplikasi analisis spasial seperti QGIS atau SAGA GIS?
cara membuat kurva XY (scatter chart) dengan Microsoft Excel, dan cara melakukan analisis regresi dengan menggunakan Microsoft Excel. Lakukan mulai dari sekarang juga, jangan menunda-nunda sebab nanti akan ada tugas yang harus dikerjakan. Mungkin Anda bertanya, mengapa untuk mempelajari eoidemiologi penyakit tumbuhan perlu untuk mempelajari berbagai bidang lain? Jawabannya bisa Anda temukan dalam tulisan Emerging plant disease epidemics: Biological research is key, but not enough (Perkembangan epidemi penyakit tumbuhan ke depan: Penelitian hayati adalah kunci, tetapi tidak cukup).
Lalu mengapa perlu bersusah payah mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan? Apalagi harus bersusah payah mempelajari penggunaan komputer dan penggunaan program aplikasi statistika dan sistem informasi geografik? Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah agar kita dapat mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan secara lebih mudah. Mengapa perlu mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan? Karena epidemiologi penyakit tumbuhan memberikan dasar untuk merencanakan program pengelolaan penyakit tumbuhan dengan memilih cara yang tepat untuk mengendalikan penyakit yang berkembang dengan pola-pola perkembangan tertentu. Sesederhana itu, tapi untuk itu, silahkan persiapkan diri Anda terlebih dahulu untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan.
Kita akan mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan dengan mempelajari gejala dan tanda penyakit sebagai ukuran penyakit dan cara pengukurannya. Setelah memahami cara mengukur penyakit, kita akan melanjutkan dengan mempelajari cara menganalisis perkembangan penyakit dalam waktu dan dalam ruang. Untuk mempelajari perkembangan penyakit tersebut, kita akan menggunakan kurva dan pemodelan sederhana dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Informasi tambahan mengenai materi belajar tersebut dapat Anda peroleh dari situs APS dengan mengklik tautan Plant Disease Epidemiology: Temporal Aspects dan Ecology and Epidemiology in R. R adalah program aplikasi statistika akses terbuka yang dapat digunakan secara gratis. Kemampuan menggunakan R akan sangat membantu dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan. Untuk belajar menggunakan program aplikasi statistika R, silahkan terlebih dahulu unduh dari situs The R Project for Statiustical Computing dengan mengklik tautan CRAN dan memilih mirror Indonesia (Universitas Syah Kuala, Banda Aceh), lalu pada halaman yang tampil silahkan klik Download R for ... sesuai dengan sistem operasi komputer masing-masing dan pada halaman yang tampil klik tautan base. Untuk menmpermudah mengoperasikan R, silahkan kunjungi situs posit lalu klik menu Products dan kemudian pilih RStudio IDE lalu pilih Download RStudio edisi gratis (free). Pasang (install) RStudio Desktop setelah terlebih dahulu telah terpasang program R di komputer. Untuk mempelajari pemrograman R, silahkan bergabung dengan mahasiswa peserta kuliah Rancangan Percobaan AGT 01 untuk belajar R secara daring pada setiap hari Selasa pukul 16.00 sampai 17.40.
1.1.1.2. Mengakses dan Membaca Pustaka
Silahkan klik halaman Pustaka Daring untuk mengunduh buku teks wajib yang perlu dibaca untuk mendalami materi kuliah ini. Selain itu, silahkan juga mengklik pustaka daring berikut ini:
- APS, (2019). Disease progress. Diakses dari: http://www.apsnet.org/edcenter/advanced/topics/EpidemiologyTemporal/Pages/Disease%20Progress.aspx
- APS (2019). Plant Disease Epidemiology: Temporal Aspects. Diakses dari http://www.apsnet.org/edcenter/advanced/topics/EpidemiologyTemporal/Pages/default.aspx
- McKellar, M. (n.d.). General Disease Cycle of Plant Pathogenic Fungi. Diakses dari: http://umaine.edu/gardening/files/2011/11/disease-life-cycle-handouts1.pdf
- Nelson, E.B. (1994). The disease triangle and the disease cycle. Turf Grass Trends. Diakses dari: http://archive.lib.msu.edu/tic/tgtre/article/1994aug8b.pdf
- Raid, R. (2011a). Signs of Plant Diseases. Plant Pathology Guidelines for Master Gardeners. Diakses dari: http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_04.shtml
- Raid, R. (2011b). Symptoms of Plant Diseases. Plant Pathology Guidelines for Master Gardeners. Diakses dari: http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_03.shtml
1.1.2. TUGAS KULIAH
1.1.2.1. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Sampaikan minimal satu komentar dan/atau pertanyaan singkat mengenai materi kuliah ini dengan mengerikkan di dalam kotak Masukkan komentar Anda ... yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini dan kemudian tanggapi minimal dua komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya selambat-lambatnya sampai pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 24.00 WITA. Pastikan bahwa komentar yang Anda sampaikan benar-benar berkaitan dengan materi kuliah ini dan tidak sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Komentar dan/atau pertanyaan yang tidak berkaitan dengan materi ini atau yang sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lain akan diperlakukan sebagai tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan. Mahasiswa yang tidak menyampaikan tidak akan memperoleh nilai softskill mengenai materi kuliah ini.
1.1.2.2. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Sebagai mahasiswa milenial, setiap mahasiswa tentu mempunyai akun media sosial untuk tujuan menampilkan diri. Gunakan media sosial masing-masing juga untuk tujuan belajar dengan cara membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 24.00 WITA. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosial masing-masing untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa wajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat mengikuti ujian tengah semester.
1.1.2.3. Mengerjakan Tugas Projek
Untuk melaksanakan pembelajaran daring Epidemiologi Penyakit Tumbuhan secara daring, setiap mahasiswa wajib mencari satu areal pertanaman kacang tanah di dekat tempat tinggal masing-masing. Selanjutnya, setiap mahasiswa juga perlu memasang aplikasi GPS Data dari Google Play Store di ponsel masing-masing. Setelah aplikasi GPS Data terpasang, berikan aplikasi mengakses fitur GPS ponsel dan kenudian lakukan pengaturan dengan menekan tiga garis mendatar di sebelah kiri nama aplikasi lalu pilih Setting dan tekan pilihan Coordinate units lalu pilih Decimal degrees agar satuan koordinat dinyatakan dalam derajat desimal, bukan dalam satuan derajat, menit, dan detik. Setelah menemukan areal pertanaman dan memasang aplikasi GPS Data di ponsel, silahkan minta izin kepada pemilik areal pertanaman kacang tanah untuk melakukan wawancara dan pengamatan penyakit lalu setelah memperoleh izin ajukan beberapa pertanamaan dan lakukan pengukuran koorfinat dengan cara memegang ponsel di bagian terbuka di tengah lahan sambil memperhatikan layar untuk mencatat koordinat Lintang Selatan (LS, Latitude), koordinat Bujur Timur (BT, Longitude), dan elevasi pada saat Accuracy mencapai angka <6 m. Selanjutnya silahkan catat jawaban petani dan hasil pengamatan:
Untuk melaksanakan pembelajaran daring Epidemiologi Penyakit Tumbuhan secara daring, setiap mahasiswa wajib mencari satu areal pertanaman kacang tanah di dekat tempat tinggal masing-masing. Selanjutnya, setiap mahasiswa juga perlu memasang aplikasi GPS Data dari Google Play Store di ponsel masing-masing. Setelah aplikasi GPS Data terpasang, berikan aplikasi mengakses fitur GPS ponsel dan kenudian lakukan pengaturan dengan menekan tiga garis mendatar di sebelah kiri nama aplikasi lalu pilih Setting dan tekan pilihan Coordinate units lalu pilih Decimal degrees agar satuan koordinat dinyatakan dalam derajat desimal, bukan dalam satuan derajat, menit, dan detik. Setelah menemukan areal pertanaman dan memasang aplikasi GPS Data di ponsel, silahkan minta izin kepada pemilik areal pertanaman kacang tanah untuk melakukan wawancara dan pengamatan penyakit lalu setelah memperoleh izin ajukan beberapa pertanamaan dan lakukan pengukuran koorfinat dengan cara memegang ponsel di bagian terbuka di tengah lahan sambil memperhatikan layar untuk mencatat koordinat Lintang Selatan (LS, Latitude), koordinat Bujur Timur (BT, Longitude), dan elevasi pada saat Accuracy mencapai angka <6 m. Selanjutnya silahkan catat jawaban petani dan hasil pengamatan:
- Nama pemilik
- Nama desa, kecamatan, dan kabupaten lokasi areal
- Luas areal pertanaman
- Tanggal tanam
- Nama varietas
- Koordinat Lintang Selatan (LS)
- Koordinat Bujur Timur (BT)
- Ketinggian tempat
Catat jawaban yang diperoleh untuk dilaporkan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas dan sebagai file untuk diunggah pada halaman mata kuliah di situs SIADIKNONA.
1.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Rabu, 31 Januari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, memeriksa daftar hadir yang telah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menyampaikan, memeriksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.
**********
Hak cipta blog dan isi blog pada: I Wayan Mudita
Revisi sebelumnya: 11 Februari 2019, revisi termutakhir: 25 Januari 2023.
Revisi sebelumnya: 11 Februari 2019, revisi termutakhir: 25 Januari 2023.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Menurut pendapat saya Gejala dan tanda penyakit juga bukan merupakan organism berarti hal ini merupakan akibat dari pathogen, sehingga hal ini diasumsikan sebagai perubahan perilaku pathogen. Dn juga focus Epidemiologi Penyakit Tumbuhan adalah perubahan , yang menjadi pertanyaan saya perubahan yang dimaksud apakah secara kuantitatif ataukah kualitatif dan atau bahkan kedua-duanya?
ReplyDeleteDan satu hal tentang hasil analisis dipublikasikan ke masyarakat luas,. Nah, bagaimana bentuk dari hasil analisi tersebut dan juga dasar pengambilan keputusan pengelolaan penyakit itu diputus oleh petani atau para peneliti ?
Penulisan yang benar: patogen, bukan pathogen; fokus, bukan focus, gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan yang dimaksud dalam EPT adalaha perubahan kuantitatif sehingga diperlukan statistika dan SIG. Bentuk hasil analisis adalah analisis regresi untuk menentukan apakah penyakit berkembang secara monosiklik atau polisiklik. Pengambilan keputusan dilakukan oleh petani.
DeleteTerima kasih atas koreksi penulisannya bapak,. Penyakit berkembang secara MONOSIKLIK dan POLISIKLIK. Pada blog Epidemiologi Penyakit Tumbuhan yang lama kedua kata tersebut diartikan sebagai BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK, maksud dari pengertian tersebut seperti apa bapak ?
DeleteAkan saya jelaskan pada tulisan berikutnya
DeleteSelamat malam bapak setalah saya membaca tulisan bapak di atas mengenai mata kulia epidemiologi menurut saya sama dengan mata kulia ilmu penyakit tanaman.Dengan adanya mata kulia epidemologi bisa lebih mendalami ilmu pengetahuan yang berkaitan ilmu penyakit tanaman.tetapi dalam mata kulia epidemiologi lebih menjelaskan ilmu penyakit tumbuhan yang lebih modern,sehingga bisa membuka wawasan mahasiswa untuk kedepan nanti.
ReplyDeleteInfeksi yang terjadi termanifestasi sebagai gejala dan tanda penyakit. Gejala dan tanda penyakit juga bukan merupakan organisme, tetapi dapat berkembang menjadi bertambah banyak sehingga berperilaku mirip dengan populasi yang menjadi pertanyaan saya bapak, saya belum mengerti kata termanifestasi dan proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh berbagai spesies organisme?
Ilmu Penyakit Tumbuhan dan Epidemiologi Penyakit Tumbuhan mempelajari obyek yang sama, yaitu penyakit tumbuhan, tetapi dengan cara yang berbeda. Ilmu Penyakit Tumbuhan mempelajari KEADAAN penyakit tumbuhan pada waktu dan tempat tertentu, Epidemiologi Penyakit Tumbuhan mempelajari PERUBAHAN penyakit tumbuhan dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Termanifestasi berarti terwujud sehingga dapat dilihat atau dirasakan dengan panca indra. Proses fisiologis abnormal berarti proses fisiologis menyimpang yang terjadi sebagai tanggapan terhadap infeksi oleh patogen.
Deletesaudara kamarudin laget
Deleteproses fisiologi abnormal itu seperti tanaman tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisiologis seperti fotosintesis dengan baik karena salah satu dari bagian tubuhnya tidak sehat.
trimakasi bapak atas penjelasannya.dengan adanya mata kulia epidemologi akan membantu mahasiswa untuk memahami mengenai berbagi macam penyakit yang menyerang tanaman budidaya.trimakasih
DeleteMahasiswa diharapkan menyampaikan komentar dan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan topik tulisan, bukan hal-hal yang kurang berkaitan. Sampaikan komentar selambat-lambatnya pada Jumat, 20 Februari 2015. Komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan setelah tanggal tersebut tidak akan ditanggapi.
ReplyDeleteEpidemiologi penyakit tumbuhana merupakan ilmu yang mempelajari gabungan ilu penyakit dengan statistic.menurut ven der plank epidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam suatu populasi.penyakit tumbuhan bukan merupakan suatu prganisme tetapi merupakan suatu proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh organism patogenik.Perubahan populasi penyakit sangat berkaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat.
ReplyDeleteEpidemiologi yang diartikan sebagai ilmu yang pokok kajiannya adalah populasi penyakit tumbuhan. Kebanyakan orang menyebutkan penyakit tumbuhan itu sebagai organisme. Dalam tulisan bapak mengatakan bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Dengan kata lain, fokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan adalah perubahan. saya belum mengerti kenapa epidemiologi penyakit tumbuhan disebut juga dengan perubahan?
ReplyDeleteEpidemiologi tidak disebut juga sebagai perubahan, melainkan epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri untuk mempelajari perubahan penyakit, bukan mempelajari keadaan penyakit sebagaimana yang dilakukan pada ilmu penyakit tumbuhan.
DeleteKarena epidemiologi yang terdiri dari kata epi,demos dan logis yang bersangkut pautnya dengan penduduk dan epidemiologi penyakit itu sendiri merupakan ilmu yang pokok kajiannya pada populasi penyakit tumbuhan.berarti epidemiologi itu bisa dikatakan merupakan satu keadaan yang terjadi pada sekelompok tumbuhan dalam keadaan dan waktu tertentu. Berkaitan dengan populasi penyakit tumbuhan berarti sekelompok organisme penyakit yang hidup pada tumbuhan tertentu yang merubah keadaan tumbuhan itu.penyakit tumbuhan iu tidak merupakan organisme spesies karena yang menyebabkan penyakit bukan hanya terdiri dari satu speesies saja melainkan muncul dari berbagai spesies pathogen.
ReplyDeleteEpidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang penyakit tumbuhan dan populasnya. Dimana dalam mempelajari epidemiologi ini yang diperhatikan adalah seberapa jauh keparahan penyakit tumbuhan bila dibiarkan selama satu waktu tertentu. Hal ini dikarenakan focus kajian dari epidemiologi adalah perubahan dari populasi penyakit tumbuhan dalam kurun waktu tertentu dan perubahan berbagai faktor atau hal-hal yang menyebabkan perubahan populasi penyakit tumbuhan tersebut.
ReplyDeleteUntuk menyataka keparahan penyakit dapat di jawab dengan menggunakan pertanyaan seberapa ringan, seberapa sedang dan seberapa berat. hal ini menunjukan bahwa saya harus menjawab sebarapanya ini dengan menggunakan angka. Bagaimanakan caranya mengukur seberapa jauh keparahan penyakit tanaman? Lalu yang di ukur adalah populasi dari penyebab penyakitnya ataukan gelaja yang ditimbulkan oleh penyebab penyakitnya? Apakah ada batasan untuk menentukan seberapa jauh keparahan penyakit tersebut sehingga setelah saya menghitung kaparahan penyakit saya dapat menyataka hasil yang di peroleh sebagai seberapa ringan, seberapa sedang dan seberapa berat sehingga dapat dijadikan sebagai panduan untuk saya dalam mengatasi permasalahan penyakit ini!
Penulisan yang benar: diukur, bukan di ukur, diperoleh, bukan di peroleh. Saya akan mengulas cara mengukur penyakit secara kuantitatif pada tulisan berikutnya. Yang menjadi fokus pengukuran adalah populasi gejala penyakit, tetapi juga bisa populasi patogen. Istilah ringan, sedang, dan berat menjadi kurang penting bila sudah diperoleh angka yang menjadi jawabannya.
DeleteEpidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perkembangan populasi penyakit tumbuhan. Populasi merupakan sekelompok organisme, sedangkan penyakit bukan organisme melainkan merupakan suatu kondisi/keadaan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh patogen tetapi dapat berkembang menjadi bertambah banyak sehingga berperilaku mirip dengan populasi.
ReplyDeleteEpidemiologi penyakit tumbuhan dapat dipandang sebagai lanjutan mata kuliah ilmu penyakit tumbuhan. Kalau pada ilmu penyakit tumbuhan yang menjadi fokus kajiannya adalah keadaan penyakit maka pada epidemiologi penyakit tumbuhan lebih memfokuskan pada perubahan populasi penyakit. Contohnya tanaman pisang terkenah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. sp.. Maka dalam ilmu penyakit tumbuhan akan berfokus pada seberapa parah tanaman pisang menderita penyakit laju fusarium sedangkan pada epidemiologi penyakit tumbuhan akan lebih berfokus pada seberapa jauh keparahan penyakit layu fusarium bertambah apabila dibiarkan dalam beberapa waktu tanpa adanya pengendalian.
Pertanyaan saya, bagaimana mengukur keparahan penyakit sehingga dapat ditentukan ringan, sedang atau berat ?
Cara penulisan yang benar: terkena, bukan terkenah (jangan menambah atau mengurangi huruf h secara sembarangan sebab bisa mengubah arti kata, sangga vs sanggah). Baca tanggapan saya terhadap pertanyaan Yosephus Tang.
DeleteEpidemiologi adalah ilmu yang membahas tentang sifat dan perkembangan patogen,dimana interaksi patogen dan inang serta factor lingkungan yang mempengaruhinya.seperti apa yang telah bapak bicarakan mengenai epidemiologi penyakit tumbuhan,yang ingin saya tanyakan mengapa epidemiologi lebih menitik beratkan pada fenomena populasi,dan dalam mempelajari epidemiologi langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerugian akibat serangan patogen?
ReplyDeleteLangkah-langkah yang perlu dilakukan: (1) pelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, (2) rumuskan strategi pengelolaan penyakit berdasarkan karakteristik epidemiologis penyakit, dan (3) lakukan pengendalian dan evaluasi. Ingat kembali daur pengelolaan program perlindungan tanaman pada matakuliah KPT.
DeleteDalam mempelajari epidemiologi, kita di hadapkan dengan berbagai kasus mengenai penyakit tumbuhan dan bahkan bukan hanya satu jenis penyakit saja yang kita temukan pada tanaman akan tetapi begitu banyak penyakit yang terdapat pada tanaman. Contohnya seperti tanaman padi yang terinfeksi kutu daun (aphid) merupakan kelompok yang paling sukses sebagai vector. Ukuran individunya sangat kecil sehingga para petani tidak memperhatikan bahaya yang akan di hadapinya. Hama ini mengisap cairan tanaman dari floem. Dari contoh ini maka kita perlu mempelajari epidemiologi agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam dunia pertanian dan dapat meningkatkan produksi bahan pangan untuk kebutuhan petani itu sendiri dan bagi masyarakat. Tanpa mempelajari lebih mendalam mengenai epidemiologi penyakit tumbuhan.
ReplyDeleteSebelum mengakiri komentar ini maka saya ada sedikit pertanyaan :
apakah akan ada perubahan yang signifikan terhadap penyakit tanaman ini agar nantinya para petani tidak mengalami gagal panen karena penyakit tanaman yang notabenenya ada di setiap musim tanam, yang pada akhirnya petani mengeluarkan banyak biaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dan tidak menutup kemungkinan bahwa akan menurunkan produksi????? Terima kasih
Kutu daun bukan merupakan penyakit, melainkan hama tumbuhan. Pertanyaan tidak berkaitan dengan topik tulisan ini. Silahkan sampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan topik tulisan.
DeleteDalam epidemiologi, penyakit diukur secara kuantitatif. Hal ini berarti penyakit tumbuhan diukur menggunakan nilai. Seberapa ringan, sedang atau berat suatu penyakit pada tumbuhan tertentu. Yang menjadi pertanyaan saya, Setelah kita mengukur penyakit dan untuk menentukan perubahan yang terjadi apakah ada nilai indikator tertentu yang digunakan untuk menentukan keparahan penyakit tersebut? Trimakasih.
ReplyDeletePenyakit diukur dengan menggunakan variabel intensitas penyakit yang akan saya bahas pada tulisan berikutnya. Silahkan cari apa perbedaan antara variabel dan indikator di Internet sehingga lain kali bisa menggunakan istilah tersebut dengan benar.
Deletetrimakasih bapak untuk penjelasannya. sekarang saya dapat membedakan antara variabel dan indikator. variabel diartikan : berubah - ubah, tidak tetap, sedangkan indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.
DeleteDari materi diatas dapat saya ketahui dan saya simpulkan bahwa mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tumbuhan penting dipelajari karena dapat membantu saya dalam mempelajari perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Disisi lain dengan mata kuliah ini saya dapat mengetahui tingkat keparahan penyakit yang bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian dengan menghitung kuantitas keparahan yang disebabkan pathogen. Sehingga setelah mempelajari mata kuliah ini saya dapat mengetahui tingkatan keparahan suatu penyakit pada tanaman dan dapat membantu saya untuk lebih mengetahui bagian dari minat perlindungan tanaman ini. Yang ingin saya tanyakan variable apa saja yang dapat dijadikan objek dalam perhitungan sehingga kita dapat mengetahui tingkat keparahan suatu penyakit yang disebabkan oleh pathogen pada tanaman ? bagaimana cara menghitung perubahan pada populasi penyakit sehingga dapat dinyatakan pada tingkat ringan, sedang dan berat ? apakah populasi penyakit dinyatakan dalam satuan ?
ReplyDeletePenulisan yang benar: patogen, bukan pathogen, variabel, bukan variable. Baca tanggapan saya terhadap pertanyaan Maria Nelde Laku. Populasi penyakit dinyatakan dalam persen karena dihitung relatif terhadap jumlah atau luas permukaan tanaman.
Deleteterima kasih bapak
Delete
ReplyDeleteKalo menurut saya dilihat dari pengertian epidemologi saja maka epidemologi perlu di pelajari karena bersangkut paut dengan penduduk atau rakyat sehingga sangat membantu petani atau masyarakat dalam mengenal penyakit yang menyerang tanaman petani,setelah membaca materi ini ada beberapa hal penting yang saya dapat adalah kaitan antara penyakit tumbuhan ,epidemologi penyakit tumbuhan menjadi menjadi berarti ilmu yang pokok kajian berkaitan dengan penduduk atau rakyat dan merupakan ilmu yang pokok kajianya adalah populasi penyakit tumbuhan dan populasi merupakan sekelompok organisme sespesies yang hidup pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Karena merupakan organisme sespesies, maka organisme dalam satu populasi dapat berkembang biak menjadi semakin banyak.sehingga sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam hal mengenal penyakit tumbuhan.
Sampaikan komentar dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar, bukan dengan bahasa alay. Perhatikan: kalau, bukan kalo, dipelajari, bukan di pelajari.
Deletesaran saya teman tolong memperhatikan penggunaan bahasa yang sopan dan menggunakan bahasa indonesia yang benar
Deleteterima kasih
Mengutip dari penjelasan diatas “epidemiologi penyakit tumbuhan berfokus pada upaya untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif ”, saya berpendapat bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan memiliki peranan penting dalam kegiatan pengedalian penyakit tumbuhan karena epidemiologi penyakit tumbuhan memberikan dasar untuk merencanakan program pengelolaan penyakit tumbuhan dengan memilih cara yang tepat untuk mengendalikan penyakit yang berkembang dengan pola-pola perkembangan tertentu. Sesuai dengan penjelasan diatas, pertanyaan saya adalah dasar apa yang harus diterapkan dalam melakukan pengelolaan terhadap penyakit? Contohnya jika penyakit dikategorikan sangat parah, bagaimana cara melakukan pengendalian yang sesuai dengan kategori penyakit tersebut tanpa mengabaikan keseimbangan ekosistem alam? Apakah mungkin adanya tindakan pemusnahan?
ReplyDeleteEpidemiologi penyakit tumbuhan memberikan dasar yang diperlukan untuk merencanakan strategi penyakit tumbuhan. Sekarang mari kita pelajari selama satu semester. Penyusunan strategi pengelolaan akan diberikan pada bagian akhir matakuliah ini. Pemusnahan penyakit dimungkinkan bila penyakit termasuk dalam kategori OPTK (organisme pengganggu tumbuhan karantina).
DeletePertanyaan akan terjawab pada bagian akhir matakuliah ini (belum bisa saya jawab sekarang). Tindakan pemusnahan mungkin dilakukan penyakit disebabkan oleh patogen yang tergolong organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
DeleteEpideomologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perkembangan penyakit yang berkembang pada populasi tanaman. Populasi merupakan sekelompok organisme spesies yang hidup pada suatu tempat dan pada waktu tertentu. Epideomologi penyakit tumbuhan lebih menekankan pada perubahan populasi penyakit yang berkaitan dengan perubahan waktu dan tempat. Epideomologi penyakit tumbuhan berbeda dengan ilmu penyakit tumbuhan, karena epideomologi penyakit tumbuhan lebih fokus pada perubahan sedangkan ilmu penyakit tumbuhan fokus kajiannya adalah keadaan penyakit. Bagi mahasiswa yang mengambil minat perlindungan tanaman untuk mengukur seberapa jauh keparahan penyakit tanpa pengendalian, wajib mempunyai pengetahuan mengenai penyakit tumbuhan sebagai dasar ,diperlukan juga pengetahuan mengenai matematika dan statistik. Bukan hanya itu saja, untuk menghitung keparahan penyakit pada tumbuhan terutama pada era teknologi yang modern saat ini sangat diperlukan pengetahuan mengenai komputer. Dengan menggunakan komputer berbagai perhitungan yang sulit dapat dilakukan dengan cepat.
ReplyDeleteSelamat sore bapak. Terima kasih bapak untuk tulisan di atas karena dengan tulisan ini saya cukup mengerti tentang pentingnya kita belajar epidemiologi penyakit tumbuhan. Epidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi. EPT fokus pada perubahan penyakit dari waktu ke waktu dan pada tempat satu ke tempat yang lainnya. IPT fokus pada keadaan penyakit. Penyakit bukan merupakan organisme. Gejala dan tanda penyakit juga bukan merupakan organisme, walaupun dapat berkembang dan bertambah banyak jumlahnya.
ReplyDeletePertanyaan saya bapak : Apa perbedaan dari gejala dan tanda? dan apakah EPT tidak bisa diukur secara kualitatif, walaupun kita tau secara kualitatif tidak terlalu efektif atau masih bisa bapak? Terima kasih.
Baca kembali bahan kuliah Ilmu Penakit Tumbuhan untuk mengetahui perbedaan antara gejala penyakit dan tanda patogen. Penyakit dapat dinyatakan secara kualitatif sebagai ringan, sedang, atau berat, tetapi ukuran kulitatif seperti itu tidak dapat digunakan untuk menentukan besar perubahan penyakit.
Deleteiya bapak, terima kasih.
DeleteEpidemiologi sangat penting dipelajari karena kita ketahui bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang pokok kajiannya adalah populasi penyakit tumbuhan dan epidemiologi penyakit tumbuhan juga berfokus pada upaya untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif.sehingga dengan adanya materi tersebut kita dapat megetahui bagaimana perubahan penyakit pada suatu tanaman.
ReplyDeleteYang menjadi pertanyaan saya bagaimana cara mengatasi penyakit pada suatau tanaman jika tanaman tersebut berada ditingkat keparahan yang berat..??
Pertanyaan ini baru bisa saya jawab pada bagian akhir kuliah EPT yang berlangsung selama satu semester.
DeleteDari tulisan yang telah saya baca tentang epidemiologi penyakit tumbuhan. Apa itu dan mengapa perlu di pelajari?, bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan berfokus pada upayah untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif. Untuk mempelajari sesuatu secara kuantitatif diperlukan pengetahuan mengenai penggunaan computer dan teknologi yang terkait. Sehingga harus menggunakan program-program aplikasi yang dapat mempercepat proses perhitungan yang rumit. Yang ingin saya tanyakan adalah : apakah perhitungan secara kuantitatif dalam epidemiologi penyakit tumbuhan hanya dengan menggunakan computer dan teknologi yang terkait atau bisa dihitung secara manual ?
ReplyDeletePenghitungan dalam melakukan pengamatan di lapangan dilakukan secara manual, analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan dilakukan dengan menggunakan komputer karena dengan menggunakan komputer dapat dihemat tenaga, waktu, dan biaya.
DeleteKomentar dan pertanyaan terhadap tulisan ini ditutup sampai di sini. Komentar dan pertanyaan yang diajukan sesudah ini tidak akan ditanggapi dan tidak akan dimasukkan dalam penilaian softskill.
ReplyDeleteSelamat Pagi Bapak, sesuai penjelasaan Bapak pada tulisan diatas saya mencoba menarik kesimpulan bahwa Ilmu Penyakit Tumbuhan dan Epidemiologi Penyakit Tumbuhan mempelajari obyek yang sama, yaitu penyakit tumbuhan, tetapi dengan cara yang berbeda. Ilmu Penyakit Tumbuhan mempelajari Keadaan penyakit tumbuhan pada waktu dan tempat tertentu,sedangkan Epidemiologi Penyakit Tumbuhan mempelajari perubahan penyakit tumbuhan dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain.
ReplyDeleteYang menjadi pertanyaan saya disini adalah :(1) Apa yang akan diterapkan dalam melakukan pengelolaan terhadap penyakit? Contohnya jika penyakit dikategorikan pada tingkat sangat parah, bagaimana cara melakukan pengendalian yang sesuai dengan kategori penyakit tersebut tanpa mengabaikan keseimbangan ekosistem alam ? (2) Mengapa epidemi penyakit tumbuhan cenderung terjadi pada ekosistem pertanian ?
Terima kasih.
1. selamat malam pa, bagaimana caranya untuk mengidentifikasikan suatu penyakit pada tanaman ? Apakah penyakit pada tanaman bisa hidup di musim kemarau saja atau di musim hujan ?
ReplyDeleteMahasiswa peserta kuliah Epidemiologi Penyakit Tumbuhan semester genap tahun 2017/2018 diwajibkan untuk menyampaikan rangkuman materi kuliah dan pertanyaan yang berkaitan dengan materi kuliah melalui kotek komentar.
ReplyDeleteSebelumnya saya ucapkan terima kasih atas penyediaan materi dari Bapak. Kesimpulan saya setelah melihat materi diatas adalah bahwa, kita perlu memahami seberapa banyak populasi penyakit tumbuhan dalam kurung waktu dan tempat tertentu, berapa jumlah total kerusakan tanaman akibat populasi penyakit? Untuk mengetahui pertanyaan tersebut adalah kita perlu mempelajari dan menghitung data kuantitatif jumlah populasi penyakit dalam kurun waktu dan tempat sesuai penentuan kajian, sehingga kita dapat menyiapkan perubahan untuk mengelola populasi penyakit tumbuhan serta mendata statistik jumlah populaisi dan kerusakan dari satu tempat dengan tempat lain dalam waktu yang sama.
ReplyDeleteSelamat sore bapa. Dari penjelsan di atas,Penyakit tumbuhan bukan merupakan organisme, melainkan proses fisiologis abnormal yang di alami oleh tumbuhan sebagai akibat dari INFEKSI yang di sebabkan oleh berbagai spesies organisme patogenik.disini saya ingin bertanya penjelasan dari infeksi.terima kasih.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerimakasih untuk materinya pak,saya tertarik pada bagian "dari ilmu penyakit tumbuhan,pertanyaannya adalah berapa parah tanaman menderita suatu penyakit.Namun pada epidemiologi penyakit tumbuhan,pertanyaannya adalah seberapa jauh keparahan penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendaliannya".
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan disini adalah untuk dapat menentukan tanaman yang terserang patogen adalah dengan cara melihat dan mencari tahu tentang gejala yang ditimbulkan jika pada suatu tanaman yang baru kita temukan sebelumnya terserang patogen maka dari manakah kita menentukan bahwa ini adalah skandal sebagai pemicu seberapa parah dan seberapa jauh tanaman tersebut terserang patogen atau terkena penyakit tanaman?terimakasih pak.
Terimah kasih untuk materinya pak,saya tertaik dengan mata kuliah epidemiologi penyakit tumbuhan yang ingin saya tanyakan patogen apasaja yang menyerang tanaman yang kita budidayakan.
ReplyDeleteDalam mempelajari populasi penyakit tumbuhan, epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Dengan kata lain, fokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan adalah perubahan. Hal ini berbeda dengan ilmu penyakit tumbuhan yang fokus kajiannya adalah keadaan penyakit. Bila pada ilmu penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa parah tanaman menderita suatu penyakit, pada epidemiologi penyakit tumbuhan pertanyaannya adalah seberapa jauh keparahan penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian, misalnya saja selama satu minggu.
Terima kasih atas penjelasan bapak sehingga saya dapat memahami bahwa penyakit tumbuhan bukan merupakan organisme melainkan proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh patogen. Dan epidemologi penyakit tumbuhan fokus mempelajari perubahan penyakit tumbuhan dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Yang ingin sya tanyakan bagaimana cara yang tepat dalam melakukan pengendalian penyakit tumbuhan dengan melihat pada perubahan perkembangan seberapa parah tanaman menderita suatu penyakit?
ReplyDeleteTerima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih pak atas materinya pak, disini saya tertarik pada bagian epidemioogi memfokuskan diri pada memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Selain itu dengan mempelajari epidemiologi maka kita dapat merencanakan program pengelolaan penyakit tumbuhan dengan memilih cara yang tepat untuk mengendalikan penyakit yan berkembang dengan pola-pola perkembangan tertentu.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan apa yang harus kita lakukan jika dalam suatu kurun waktu tertentu kondisi lingkungan hidup patogen yang menyebabkan penyakit tertentu pada tanaman berubah sehingga populasi patogen meningkat dan menyebabkan perkembangan penyakit pada tanaman semakin parah? Terima kasih
Syalom, Slmt pagi bapak.
ReplyDeleteTerima kasih atas materi yang sudh bapak bagikan dan yang saya mengerti dri materi ini adlh bahwa EPT merupakn ilmu yang mempelajari ttng gejala penyakit tumbuhan dalam populasi yg hidup pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Adapun fokus dari EPT ialah pada perubahan populasi penyakit secara kuantitatif.
Uapaya untuk mempalajari perubahan pentakit tumbuhan, kita bisa memilih cara yang tepat untuk mempelajarinya.
Yang ingin saya tanyakan, kira kira data apa saja yang perlu kita ambil utnk mengetahui perubahan penyakit pada suatu tumbuhan dan bagaimana cara untk menentukan seberapa parah perubahan penyakit pada suatu tanaman.
Terima kasih
Data yang kita ambil bukan data perubahan, tetapi data keadaan penyakit beberapa kali dalam waktu yang berbeda, misalnya setiap 2 hari selama 3 minggu. Data penyakit yang kita ambil beberapa kali tersebut kemudian kita ANALISIS untuk menentukan besar perubahan penyakit yang terjadi.
DeleteTerima kasih bapak atas materi yamg telah diberikan. saya tertarik dengan defenisi dari EPT yaitu ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi. Dalam mempelajari populasi penyakit tumubuhan EPT memfokuskan diri memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yag berkaitan dengan perubahan tersebut atau dengan kata lain fokus dari EPT adalah perubahan.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan apabila suatu tanaman menderita penyakit dibiarkan selama berminggu-minggu tanpa melakukan pengendalian. Apakah pada tanaman tersebut masih bisa dilakukan tindakan pengendalian atau tidak. Jika masih bisa dilakukan pengendalian terhadap tanaman tersebut, maka bagimana caranya?
Terima kasih
Soal pengendalian, akan kita bahas pada bagian akhir dari kulih ini. Mohon bersabar.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih bapak atas materinya, disini saya mengerti tentang EPT adalah perubahan. Hal ini berbeda dengan IPT yang fokus kajiannya adalah keadaan penyakit. Bila pada IPT kita mempelajari seberapa parah tanaman yang menderita suatu penyakit, dan pada EPT yang dipelajari adalah seberapa parahnya penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian, misalnya selama satu minggu.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan bagaimana cara mengatasi penyakit yang ada pada tanaman jika keadaan tanaman tersebut semakin parah?
Terima kasih
Tunda mengajukan pertanyaan ini sampai pertemuan terakhir mata kuliah ini. Belajar langkah demi langkah, jangan suka melompat terlalu jauh.
DeleteTerima kasih bapak atas materinya. Dalam mempelajari EPT maka diperlukan beberapa pengetahuan mengenai biologi penyakit tumbuhan. Namun, sebagai dasar juga diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai matematika dan statistika sebagai penunjang. Mengapa demikian? Karena fokus EPT untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif. Penyakit tumbuhan tidak bisa dinyatakan sekedar sebagai ringan, seberapa sedang, dan seberapa berat. Untuk itu penyakit tumbuhan perlu diukur secara kuantitatif, sehingga ukuran yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan bagaimana mengukur intensitas penyakit secara kuantitatif dan teknik atau metode apa saja yang harus dilakukan sebelum dilakuan pengukuran intesitas penyakit?
Terima kasih
Kita akan belajar cara mengukur penyakit secara kuantitatif pada pertemuan berikut.
DeleteTerima kasih bapak untuk materinya yang dapat saya pahami dari EPT yaitu menpelajari tentang bagaimana perubahan dari suatu penyakit pada satuan ruang dan waktu Dan untuk dapat menentukan perubahan yang terjadi maka perlu pengetahuan mengenai bagaimana cara perhitungan untuk dapat menentukan nilai secara kuantitatif dari perubahan penyakit yang terjadi. Yang ingin saya tanyakan bagaimana cara kita untuk dapat menentukan nilai seberapa besar nilai karena data yang diperoleh dilapangan bersifat kualitatif atau melihat dari gejala dan tanda penyakit.
ReplyDeleteUntuk memperoleh data kuantitatif maka sebelum ke lapangan kita perlu terlebih dahulu menyiapkan cara mengukur penyakit secara kuantitatif.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih Bapak atas atas materi yang di berikan dan pertanyaan nya. Mengapa epidemiologi penyakit tumbuhan hanya berfokus pada upaya untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif. Dan bagaimana cara kita untuk dapat menentukan kuantitatif dan kualitatif atau melihat dari gejala dan tanda penyakit.
ReplyDeleteKuantitatif berkaitan dengan angka, kualitatif berkaitan dengan deskripsi gejala. Misalnya, menyatakan penyakit sebagai ringan, sedang, atau parah adalah sesuatu yang kualitatif. Supaya menjadi kuantitatif, harus dinyatakan dalam angka. Misalnya kalau parah, seberapa besar angka keparahannya, apakah 60%, 80%, atau 90%? Kita akan belajar lebih lanjut mengkuantifikasi penyakit pada pertemuan berikut.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih sudah bertanya, tapi pertanyaan yang sama cukup diajukan satu kali.
DeleteSelamat sore bapak, sebagaimana tang telah bapak sampaikan bahwa Penyakit merupakan proses fisiologi abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh organisme patogenik. Sedangkan epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitannya dengan perubahan waktu, perubahan tempat dalam ruangan dan berbagai hal lain yang berkaitann dengan perubahan tersebut. Yang ingin saya tanyakan adalah proses terjadinya epidemi penyakit.
ReplyDeleteProses epidemi akan kita pelajari pada pertemuan berikut.
DeleteTerimakasih Bapak atas materi yang diberikan.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan apakah gejala penyakit dan tanda patogen yang bukan merupakan organisme tersebut akan bertambah meskipun kondisi lingkungan tidak menguntungkan?
Gejala penyakit dan tanda patogen bukan merupakan organisme tetapi mengapa bisa berkembang bertambah banyak
ReplyDeleteFokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan adalah perubahan. Yang ingin saya tanyakan kapan suatu tanaman mulai diamati perubahannya ?
ReplyDeleteApakah ada standar-standar tertentu untuk suatu tanaman mulai dilihat perubahannya
Kesimpulan dari materi diatas adalah bahwa penyakit tumbuhan bukan merupakan organisme,melainkan proses fisiologis yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh berbagai spesies organisme patogenik.Dalam mempelajari populasi penyakit tumbuhan,Epidemologi fokusnya adalah pada sebuah perubahan. Sedangkan ilmilu penyakit Tumbuhan fokusnya pada keadaan penyakit.
ReplyDeletePertanyaan:mengapa penyakit tumbuhan tumbuhan dikatakan bukan merupakan organisme,padahal penyakit tumbuhan mengalami proses pertumbuham dan perkembangansama seperti Yang dialami oleh organisme?
Terimakasih Bapak materi yang sudah diberikan,yang saya tanyakan mengapa pada Epidemiologi penyakit tumbuhan matematika dan statistika sebagai penunjang.
ReplyDeletegejala penyakit dan tanda patogen bukan merupakan organisme tetapi mengapa bisa berkembang menjadi bertambah banyak
ReplyDeleteBagaimanakah cara untuk mengukur penyakit tumbuhan secara kuantitatif sehingga hasil yang diperoleh dapat menentukan perubahan yabg terjadi ?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan:
ReplyDelete1.Apakah ada perbedaan perubahan yang terjadi pada penyakit pada musim kemarau dan musim hujan?
2.Musim apakah yang cepat adanya perubahan penyakit dan berikan alasannya !
Terimakasih bapa
1) Seharusnya sudah dipelajari pada mata kuliah Ilmu Penyakit Tumbuhan, silahkan buka catatan atau baca buku teks kembali
Delete2) Saya tidak mengerti pertanyaannya, minta tolong mahasiswa lain bisa membantu saya menjawab pertanyaan ini, terima kasih.
Terima kasih untuk materinya pak. Materi kuliah pertama tentang apa itu epidemiologi dan mengapa perlu dipelajari?, sudah bapak sampaikan dengan jelas, namun ada beberapa hal yang belum saya pahami tentang tingkat keparahan populasi penyakit. Seperti yang sudah disampaikan diatas bahwa mempelajari epidemiologi penyakit berarti tentang seberapa besar tingkat keparahan suatu penyakit jika dibiarkan tanpa pengendalian. Yang mau saya tanyakan, apakah ada patokan untuk mengetahui seberapa besar tingkat populasi suatu penyakit? Patokan yang saya maksudkan disini adalah suatu tingkat dimana kita dapat mengetahui seberapa besar tingkat keparahan penyakit pada tanaman tersebut untuk dilakukan pengendalian. Mohon penjelasannya pak. Terima kasih.
ReplyDelete1) Silahkan baca materi 3, kuliah 26 Februari 2019
Delete2) Mengenai populasi penyakit yang memerlukan pengendalian, akan dipelajari pada akhir perkuliahan, tolong bersabar.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMengapa populasi penyakit meningkat seiring berjalannya waktu dan apa yang mendukungnya serta apakah berlaku bagi tanaman semusim?
ReplyDelete1) Penyakit merupakan akibat yang ditimbulkan oleh patogen. Patogen berkembang biak seiring dengan waktu, sama dengan orang yang menikah dan beranak pianak seiring dengan waktu.
Delete2) Baca kembali catatan atau buku teks Ilmu Penyakit Tumbuhan.
3) Berlaku pada semua kategori tanaman.
Apa yang menyebabkan atau mempengaruhi populasi penyakit semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu?
ReplyDeleteBaca jawaban saya terhadap pertanyaan Epitanis Aci
Deletesetelah saya membaca mengenai pengertian epidemiologi maka yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara membedakan serangan penyakit tumbuhan dari ilmu penyakit tumbuhan dan dari epidemiologi
ReplyDeleteMaaf, penyakit bukan merupakan organisme sehingga tidak menyerang, melainkan patogen menginfeksi sehingga terjadi penyakit. Patogen pada ilmu penyakit tumbuhan dan epidemiologi penyakit tumbuhan sama, tidak ada bedanya. Yang berbeda adalah bidang kajian ilmunya. IPT mempelajari proses terjadinya penyakit pada satu waktu dan satu tempat tertentu, EPT mempelajari proses perkembangan penyakit dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain.
DeleteBaik pak terima kasih atas materi yang diberikan, di sini yang ingin saya tanyakan mengapa ilmu dasar kuantitatif sangat berpengaruh dalam epidemiologi penyakit tumbuhan?
ReplyDeleteEPT memerlukan dukungan ilmu-ilmu kuantitatif seperti matematika, statistika, dan komputer karena EPT mempelajari kuantitas penyakit dan perubahan kuantitas penyakit dalam waktu dan dalam ruang.
DeleteTerima kasih untuk materi yang telah diberikan pak.
ReplyDeleteYang mau saya tanyakan adalah bagaimana cara kita untuk mengetahui perubahan populasi penyakit yang berkaitan dengan perubahan ruang dan waktu.
Caranya kita mengamati populasi penyakit pada waktu dan/atau pada tempat yang berbeda yang berbeda selama periode perkembangan penyakit
DeleteBaik pak terima kasih atas materi yang diberikan, di sini yang ingin saya tanyakan mengapa ilmu dasar kuantitatif sangat berpengaruh dalam epidemiologi penyakit tumbuhan?
ReplyDeleteMinta tolong gunakan identitas pada saat melakukan registrasi mata kuliah, terima kasih.
DeleteTerimakasih atas paparan materi yang telah bapak sampaikan pada web ini. Saya ingin bertanya mengenai cara pengukuran secara kuantitatif, jika tingkat keparahan penyakit pada tanaman semakin parah, maka bagaimana cara mengukur dan menghitung penyakit pada tanaman secara kuantitatif? Apakah cara menghitungnya seperti menghitung jumlah hama pada tanaman atau bagaimana pak?
ReplyDeleteSilahkan baca kembali materi kuliah ketiga pada kuliah 1 Maret 2019
DeletePertanyaan selanjudnya apakah perubahan peningkatan atau penurunan penyakit ada kaitannya dengan musim dan faktor lingkungan? Terima kasih pak.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan:
ReplyDelete1.Apakah ada perbedaan perubahan yang terjadi pada penyakit pada musim kemarau dan musim hujan?
2.Musim apakah yang cepat adanya perubahan penyakit dan berikan alasannya !
Terimakasih bapa
1) dan 2): Ada penyakit yang berkembang cepat pada musim hujan, ada pula yang berkembang cepat pada musim kemarau. Baca kembali catatan kuliah dan buku teks IPT
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBaik pak terima kasih atas materi yang diberikan, di sini yang ingin saya tanyakan mengapa ilmu dasar kuantitatif sangat berpengaruh dalam epidemiologi penyakit tumbuhan?
ReplyDeleteBaik pak terima kasih atas materi yang diberikan, di sini yang ingin saya tanyakan mengapa ilmu dasar kuantitatif sangat berpengaruh dalam epidemiologi penyakit tumbuhan?
ReplyDeleteTerima kasih untuk materi yang sudah dijelaskan pak. Yang ingin saya tanyakan, Apakah faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap penyebaran populasi penyakit dan kondisi lingkungan seperti apakah yang dapat menyebabkan penyebaran suatu penyakit dapat berlangsung cepat?
ReplyDeleteBaca kembali catatan kuliah dan buku teks IPT.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEpidomologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan di dalam populasi.Untuk mengetahui seberapa ringan seberapa sedang dan seberapa besar penyakit yang terdapat pada suatu tumbuhan, kita dapat mengetahuinya dengan cara kuantitatif. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah hanya menggunakan cara kuantitatif kita dapat mengetahui hal tersebut? Mengapa kita tidak menggunakan cara kualitatif dan kuantitatif saja? Supaya kita bisa mengetahui deskripsi gejala sekalian dengan angka? Terimakasih Pak.
ReplyDeleteMendeskripsikan penyakit sudah dipelajari pada saat mengikuti kuliah IPT, saya tidak harus mengulangi lagi sebab dalam kuliah, mata kuliah lanjutan tidak harus mengulangi materi mata kuliah sebelumnya. EPT memerlukan dukungan ilmu-ilmu kuantitatif sebab berhubungan dengan perubahan populasi penyakit.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerimakasih untuk materi yang sudah diberikan, yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara organisme dalam satu populasi itu bisa bertahan dan berkembangbiak menjadi banyak?
ReplyDeleteBaca kembali catatan kuliah dan/atau buku teks IPT.
DeleteTerima kasih untuk materinya pak. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana pengaruh populasi penyakit dan tingkat penyebaran patogen? Mohon penjelasannya pak.
ReplyDeletePengaruh terhadap apa, minta tolong agar ditanyakan ulang supaya saya bisa menjawab.
DeleteTerima kasih untuk materi yang sudah dijelaskan pak. Yang ingin saya tanyakan mengapa ilmu dasar kuantitatif sangat berpengaruh dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan?
ReplyDeleteKarena EPT memperlajari perubahan populasi penyakit dalam ruang dan waktu. Untuk menghitung perubahan, populasi penyakit perlu diukur secara kuantitatif.
DeleteYang ingin saya tanyakan, mengapa penyakit dikatakan bukan organisme sedangkan penyakit termasuk dalam OPT? Dan apakah tingkat keparahan antara ilmu penyakit tumbuhan dan epidemiologi sama? Mohon penjelasannya pak. Terima kasih pak.
ReplyDeletePeriksa kembali definisi penyakit. Yang merupakan OPT bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan patogennya. OPT terdiri atas hama, patogen, dan gulma. Ingat kembali mata kuliah DPF
DeleteMaksud saya mata kuliah DPT
DeletePerubahan tanda atau gejala seperti apakah yang terjadi pada tumbuhan sehingga dapat dikatakan seberapa ringan, seberapa sedang dan seberapa berat penyakit pada tumbuhan tersebut? Terima kasih pak.
ReplyDeletePelajari kembali catatan kuliah dan/aytau buku teks IPT
DeleteEpidemologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana penyakit menyebar dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain. Yang belum saya pahami adalah dimana gejala penyakit dan tanda patogen bukan merupakan organisme, tetapi dapat berkembang menjadi bertambah banyak sehingga berperilaku mirip dengan populasi organisme?
ReplyDeletegejala penyakit memang bukan organisme, tetapi disebabkan oleh organisme, yiatu patogen. Kalau patogen bertambah banyak, apakah gejala penyakit tidak bertambah? Tanda patogen adalah organisme, sehingga kalau patogen bertambah banyak maka tanda penyakit dengan sendirinya juga akan bertambah.
DeleteSelain data kuantitatif, apakah ada data lain yang bisa digunakan untuk menghitung tingkat populasi penyebaran patogen?
ReplyDeleteTrimakasi atas materi yang bapak berikan. yang ingin saya tanyakan apabila ingin melakukan perhitungan, data apa saja yang kita ambil agar dapat melakukan perhitungan.
ReplyDeleteDefinisi epidemiologi penyakit adalah: Ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi. Pertanyaannya adalah:selain data kuantitatif, data apa lagi yang dipakai untuk untuk mengukur pertumbuhan penyakit? Terima kasih
ReplyDeleteapa saja yang perlu kita ambil utunk mengetahui perubahan penyakit pada suatu tanaman dan bagaimana cara untk menentukan seberapa parah perubahan penyakit pada suatu tanaman tersebut dan Analisis apakah yang cocok digunakan pak ?
ReplyDeleteTerima kasih bapak
dalam hubungannya dengan aplikasi yang dapat membantu mengelola data yang nantinya sebagai dasar penentuan tindakan terhadap pengelolaan penyakit, sebelumnya disebut ada QGIS dan SAGA GIS apakah kedua aplikasi tersebut memiliki perbedaan dalam proses analisinya? ataukah peruntukannya juga berbeda pak??
ReplyDelete. Bagaimana cara menghitung perubahan pada populasi penyakit?
ReplyDeleteTerima kasih pak.
Dari materi yang sudah di berikan di atas maka saya dapat megetahui bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan memfokuskan diri pada memahami perubahan populasi penyakit dalam kaitan dengan perubahan waktu dan perubahan tempat dalam ruang dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut.
ReplyDeleteEPT dan IPT merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyakit tumbuhan.
ReplyDeleteIPT mempelajari gejala atau tanda penyakit pada satu waktu dan tempat tertentu.Berbeda dengan EPT yg lebh fokus pada perubahan populasi penyakit dalam ruang dan waktu.
Sehingga untuk menghitung perubahan populasi perlu diukur secara kuantitatif yg digunakan sebagai dasar dalam merencanakan program pengelolaan penyakit.
Dengan adanya data kuantitatif apabila populasi penyakit sangat tinggi dengan kerusakan yang parah tindakan utama dalam mengendalikan penyakit tersebut seperti apa?bukankah data secara kualitatif juga sudah sangat membantu?
Penyakit merupakan proses yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara sehat sehingga produksinya berkurang dan menyebabkan petani mengalami kerugian.Yang ingin saya tanyakan
ReplyDeleteApakah ada cara untuk mengatasi penyakit tanaman pada waktu dan raungan tertentu?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDalam mempelajari perhitungan epideomologi terdapat frekuenzi penyakit.Dimana perhitungan frekuenzi penyakit adalah menilai keadaaan suatu penyakit pada suatu populasi,pertanyaan saya adalah mengapa dalam perhitungan epideomologi kita harus mempelajari frekuenzi penyakit?
ReplyDeleteTerimakasih atas materinya Bapak, dari materi tersebut saya sudah membaca tentang kegunaan dari apps R. Yang ingin saya tanyakan apakah dengan adanya apps ini kita dapat mengetahui seberapa "parah" gejala/tanda penyakit pada suatu tanaman dalam suatu waktu tertentu?
ReplyDeleteTrimakasih untuk materi yang sudah disajikan terkait dengan materi yang ada saya bertanya mengenai, bagaimana cara menentukan titik pengambilan sampel dalam satu lokasi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya kerusakan akibat dari serangan patogen dalam satu wilayah.
ReplyDeleteBaik trimah kasih pak atas materi yang dipaparkan ini yang ingin saya tanyakan di sini
ReplyDeleteTamanan apa saja yang muda di serang oleh penyakit atau patogen dan apakah ada tanaman yang di serang oleh patogen ini ada juga yang bisa bertahan hidup jika tidak dapat di kendalikan secara efisien.
Apakah ada batasan untuk menentukan seberapa jauh keparahan penyakit??
ReplyDeleteTerima kasih materinya pak, Definisi epidemiologi penyakit adalah: Ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi. Pertanyaannya adalah: Selain data kuantitatif, data apa lagi yang dipakai untuk untuk mengukur pertumbuhan penyakit? Terima kasih
ReplyDeleteJelaskan Apa yang menyebabkan perubahan gejala penyakit atau perubahan populasi pada tumbuhan?
ReplyDeleteMenurut saya yang menyebabkan perubahan gejala penyakit atau perubahan populasi pada tumbuhan adalah organisme pathogen.
DeleteGejala perubahan penyakit pada populasi tanaman di tandai dengan adanya berkurangnya suatu populasi tanaman tertentu yang di sebabkan oleh patogen penyakit
DeleteYang menyebabkan terjadinya perubahan gejala penyakit pada tumbuhan ialah disebabkan oleh perubahan lingkungan tempat suatu populasi tumbuhan tumbuh serta tumbuhan yang menciptakan sistem pertahanannya sendiri sehingga tidak mudah terserang oleh patogen.
DeletePenyebabperubahan gejalah penyakit pada tanaman bisa terjadi karena di suatu tempat ada tanaman, patogen, serta lingkungan
DeleteMengapa fokus dari epidemologi penyakit tumbuhan bukamlan gejala atau atau populasi tanda penyakit melainkan perubahan populasi gejala penyakit atau perubahan populasi tanda penyakit??
ReplyDeleteKarena gejala atau tanda sudah kita pelajari pada mata kuliah Ilmu penyakit tumbuhan jadi pada Epidemiologi penyakit tumbuhan pembelajarannya lebih difokuskan pada perubahan populasi gejala penyakit atau perubahan populasi tanda penyakit
Delete
ReplyDeleteSelamat pagi bapak🙏
Yang ingin saya tanyakan yaitu
Jelaskan Pengaruh Patogen terhadap perkembangan epidemiologi penyakit
Selamat pagi bapak🙏
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan yaitu
Jelaskan Pengaruh Patogen terhadap perkembangan epidemiologi penyakit
Baik disini saya akan mencoba menjawabnya
DeletePengaruh komponen patogen dalam timbulnya penyakit sangat tergantung pada kehadiran patogen, jumlah populasi patogen, kemampuan patogen untuk menimbulkan penyakit yaitu berupa kemampuan menginfeksi (virulensi) dan kemampuan menyerang tanaman inang (agresivitas), kemampuan adaptasi patogen, penyebaran, ketahanan hidup, dan kemampuan berkembangbiak patogen.
Sehingga dalam epidemiologi penyakit Patogenlah yang menjadi sumber dari adanya penyakit yang terdapat pada tanaman
Terimakasih
Baik disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan diatas Pengaruh komponen patogen dalam timbulnya penyakit sangat tergantung pada kehadiran patogen, jumlah populasi patogen, kemampuan patogen untuk menimbulkan penyakit yaitu berupa kemampuan menginfeksi (virulensi) dan kemampuan menyerang tanaman inang (agresivitas), kemampuan adaptasi patogen, penyebaran, ketahanan hidup.
Deleteterimah kasih.
Selamat sore Bapak saya mau bertanya Yang di maksud disini berdasarkan penjelasan tentang epidemiologi penyakit tumbuhan dari waktu ke waktu dari tempat ke tempat lain seperti apa dan tolong di jelaskan beberapa contoh Terima kasih Bapak
ReplyDeleteSelamat mlm bapak sy mau bertanya jika suatu lahan yang ditanami dengan tanaman kacang tanah dan tanaman kacang hijau. Dan ketika tanaman kacang tanah yang terinfeksi suatu penyakit dan dibiarkan dengan rentang waktu yang lama tanpa pengendalian apakah akan menyebar ke tanaman kacang hijau atau tidak bapak. Mohon penjelasannya bapak
ReplyDeleteTerima kasih pak karena dari tulisan Bapak saya bisa mengetahui bahwa fokus pembelajaran Epidemologi penyakit tumbuhan adalah perubahan penyakit tumbuhan dari waktu ke waktu dan dari satu Tempat ke tempat yang lain. Perubahan dari waktu ke waktu yaitu kita bisa melihat perubahan penyakit tumbuhan setelah beberapa hari atau bahkan bulan dan mengetahui tingkat keparahannya agar dapat dilakukan pengendalian.
ReplyDeleteYang menjadi pertanyaan saya yaitu bagaimana memahami atau mengetahui perubahan penyakit tumbuhan dari satu tempat ke tempat yang lain dan apakah untuk mengetahui perubahan populasi penyakit diukur secara kuantitatif?
Terima kasih pak
Selamat pagi bapak
ReplyDeleteSesuai dengan materi yang ada ada dan sudah dijelaskan bahawa Epideomologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perkembangan penyakit yang berkembang pada populasi tanaman.
Saya ingin bertanya mengapa Epideomilogi selalu berkaitan dengan populasi.
Saya mencoba untuk menjawab pertanyaan @Maria Yasinta Fai
DeleteSeperti yang sudah di jelaskan dalam materi bahwa, oleh van der Plank, bapak epidemiologi penyakit tumbuhan modern, epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari penyakit tumbuhan dalam populasi. Selain itu epidemiologi didasarkan pada fenomena populasi dan pengaruh lingkungan terhadap proses-proses yang berlagsung di dalam populasi itu.Populasi penting yang terlibat dalam suatu epidemiologi adalah populasi inang (tumbuhan) dan populasi patogen. Epidemiologi membahas bagaimana kedua populasi ini berinteraksi satu sama lain, mengakibatkan penyakit yang menyebabkan hilangnya hasil.
Pada materi telah dijelaskan pengertian epidemiologi. Yang dapat saya simpulkan ialah epidemiologi merujuk pada sebuah kelompok yang lebih besar dengan beberapa persamaan atau dalam hal ini kita menyebutnya sebagai populasi. Epidemiologi membahas bagaimana kedua populasi berinteraksi satu sama lain yang dapat menimbulkan penyakit dan menyebabkan terjadinya kehilangan hasil
DeleteBerdasarkan materi yang ada, saya ingin bertanya bagaimana konsep terjadinya penyakit tumbuhan dalam Epidemiologi.
ReplyDeleteMenurut saya konsep terjadinya penyakit tumbuhan dalam epidemologi adalah seberapa jauh keparahan penyakit bertambah bila dibiarkan tanpa pengendalian,misalnya saja selama satu Minggu pada hamparan tertentu.
DeleteSaya akan mencoba menjawab pertanyaannya konsep terjadinya penyakit dalam epidemiologi tumbuhan adalah Penyakit tanaman dapat terjadi jika sedikitnya terdapat kontak dan interaksi antara dua komponen. Komponen tersebut berupa tanaman dan patogen. Jika pada saat terjadinya kontak tersebut lingkungan mendukung, maka akan terjadi penyakit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu penyakit akan terjadi jika pada suatu waktu di satu tempat terdapat tanaman yang rentan, sementara patogen yang virulen dan lingkungan baik fisik kimia maupun biologi yang sesuai dengan untuk terjadinya penyakit. Apabila satu faktor saja tidak tersedia, maka penyakit tidak akan terjadi. Interaksi antara tanaman.Apabila salah satu faktor penyebab tidak ada, maka tidak akan terjadi suatu penyakit pada tanaman. Namun, apabila dalam kondisi pertumbuhan tanaman terdapat pathogen disekitar tanaman tersebut serta lingkungan mendukung pertumbuhan pathogen, maka kecenderungan untuk terjadinya infeksi penyakit pada tanaman cukup besar
DeleteTerimakasih
Dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, mengapa kita perlu mengetahui cara mengukur penyakit secara kuantitatif. Apa pengaruh dari cara mengukur tersebut?
ReplyDeleteKita perlu mengetahui cara mengukur secara kuantitatif karena fokus dari epidemiologi penyakit tumbuhan adalah perubahan populasi gejala penyakit atau perubahan populasi tanda penyakit dan hal ini berbeda dengan ilmu penyakit tumbuhan yang fokus kajiannya keadaan penyakit. Sehingga jika pada ilmu penyakit tumbuhan muncul pertanyaan seberapa parah tanaman itu menderita suatu penyakit, pada epidemiologi penyakit tumbuhan yang menjadi pertanyaan adalah seberapa jauh keparahan penyakit bertambah jika dibiarkan tanpa pengendalian? Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak hanya di perlukan pengetahuan mengenai penyakit tumbuhan tetapi diperlukan juga pengetahuan tentang cara mengukur secara kuantitatif dan cara menghitung hasil pengukuran perubahan penyakit tersebut.
DeletePenyakit tumbuhan juga tidak bisa lagi dinyatakan sekedar ringan , sedang bahkan berat melainkan harus dinyatakan seberapa ringan, seberapa sedang dan seberapa berat degan demikian maka dalam epidemologi penyakit tumbuhan harus mengetahui cara mengukur secara kuantitatif
Pengaruh dari cara mengukut secara kuantitatif yaitu ukuran yang diperoleh atau hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi
Terima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePenyakit tumbuhan bukan merupakan organisme, melainkan proses fisiologis abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai akibat dari infeksi yang disebabkan oleh berbagai spesies organisme patogenik.jelaskan maksud dari proses fisilogi abnormal
ReplyDeletePsikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang yang mengalaminya.[1] Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).[1]
DeletePemahaman
Untuk memahami perilaku abnormal, psikolog menggunakan acuan DSM (diagnostic and statistical manual of mental disorder).[2] DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima.[3] DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel.[3] Sistem DSM terdiri dari dari 5 klasifikasi yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan utama.[3] Penilaian perilaku abnormal dapat ditelaah menggunakan berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan.[3] Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, tes psikologi, assessment neuropsikologis, behavioral assessment dan assessment kognitif.[3] Selain itu para peneliti dan klinisi penting unuk mempelajari fungsi fisiologis yang akan mengungkap bagaimana bekerjanya otak dan struktur dari otak.
Psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang yang mengalaminya.[1] Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).[1]
ReplyDeletePemahaman
Untuk memahami perilaku abnormal, psikolog menggunakan acuan DSM (diagnostic and statistical manual of mental disorder).[2] DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima.[3] DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel.[3] Sistem DSM terdiri dari dari 5 klasifikasi yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan utama.[3] Penilaian perilaku abnormal dapat ditelaah menggunakan berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan.[3] Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, tes psikologi, assessment neuropsikologis, behavioral assessment dan assessment kognitif.[3] Selain itu para peneliti dan klinisi penting unuk mempelajari fungsi fisiologis yang akan mengungkap bagaimana bekerjanya otak dan struktur dari otak.[3]
Baik Pak
ReplyDeleteTerimakasih atas materinya
Disini saya ingin bertanya dalam pembelajaran epidemiologi penyakit tumbuhan,bagaimana cara kita untuk mengetahui perkembangan dari penyakit tumbuhan tersebut dilihat dalam kurun waktu jangka panjang dan bagaimana cara penanganan yang khusus untuk penyakit tumbuhan tersebut
Terimakasih Pak
Cara mengetahui perkembangan penyakit yaitu melihat perubahan yang terjadi pada suatu populasi tanaman kemudian dilakukan pengukuran secara kuantitaif agar pengendalian yang dilakukan dapat sesuai.
DeleteBaik pak
ReplyDeleteTerimakasih atas materinya pak
Saya ingin bertanya :penyakit merupakan proses maka penyakit tidak menyerang tanaman, melainkan patogen menyerang (lebih tepat menginfeksi) tanaman sehingga sebagai akibatnya tanaman menjadi sakit. Apakah patogen menyerang tanaman tersebut dalam kurun waktu yang cepat?
Terimakasih pak
Apakah faktor yang mendukung suatu proses terjadinya epidemiologi Penyakit Tumbuhan?
ReplyDeleteApakah faktor yang mendukung suatu proses terjadinya epidemiologi Penyakit Tumbuhan?
ReplyDeleteFaktor pendukungnya yaitu:
Delete1.tanaman inang
2.Lingkungan
3.Aktivitas manusia
4.patogen
Faktor pendukung terjadinya epidemiologi penyakit pada tanaman yaitu terjadi karena adanya interaksi antara tiga factor utama yaitu factor tumbuhan atau inang, faktor organisme pengganggu tumbuhan atau pest dan tentu saja lingkungan sekitar tanaman dan pest yang mempengaruhi langsung terhadap perkembangaqn tumbuhan maupun pest sehingga terjadinya penyakit
DeleteTerima Kasih
Cara atau langkah untuk mengerjakan dan mengetahui dan memahami perilaku pisikolog dan menggunakan acuan DSM adalah sisitem klasifikasi ganguan mental yang paling luas diterima dan juga digunakan untuk diagnosa spesifik untuk mengelompokkan pola pola perilaku abnormal yang memiliki ciri-ciri klinis sama dengan suatu sistem yang multiaksiel
ReplyDeleteTerima Kasih untuk materinya Pak🙏
ReplyDeleteSaya akan bertanya.
Epidemiologi merupakan ilmu yang pokok, kajiannya adalah populasi penyakit tumbuhan dan epidemiologi penyakit tumbuhan juga berfokus pada upaya untuk mempelajari perubahan penyakit tumbuhan secara kuantitatif.
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi penyakit pada suatu tanaman jika tanaman tersebut berada ditingkat keparahan yang berat?
Selamat siang pak..mohon maaf pak ada beberapa point yang saya kutip di materi bahwa bahwa penyakit tidak menyerang tanaman. Melainkan, yang menyerang (lebih tepat menginfeksi) tanaman adalah patogen dan sebagai akibatnya tanaman menjadi sakit..menagapa tidak dikatakan tanaman diserang penyakit sedangkan banyak kasus di lapangan tanaman mati karena disebabkan oleh penyakit patogen..terima kaaih
ReplyDeleteperlu digaris bawahi bahwa patogen lah penyebab penyakit. jadi persepsi ini harus diubah :). patogen itu juga ada dari golongan virus, bakteri, dan jamur. penyakit ini bisa datang dari ketiga jenis patogen ini. dan bisa menyebar melalui faktor biotik maupun abiotik yang pada akhirnya menyebabkan penyakit
DeleteMengapa kita harus benar-benar memahami cara mengukur penyakit, dan mengapa kita harus mempelajari cara menganalisis perkembangan penyakit?
ReplyDeletetentunya kita harus memahami seberapa parah dan seberapa jauh penyakit itu tersebar pada suatu lahan, karena tentunya dengan pengukuran ini, kita bisa melakukan perencanaan untuk melakukan pengendalian pada tanaman yang terserang patogen
Deletebaik terimaksih atas materinya bapa.
ReplyDeleteyang ingin saya tanyakan disini Musim apakah yang sangat cepat adanya perubahan penyakit dan berikan solusinya?
Terimakasih pak
menurut saya musim yang sering terjadinya banyaknya penyakit itu kembali bergantung pada karakteristik tanaman dan juga adaptasinya terhadap lingkungan. tapi menurut pandangan pribadi saya lebih banyak penyakit di musim penghujan kenapa? karena tentunya patogen terutama jamur mudah tumbuh karena kelembapannya mendukung
Deleteterima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDalam mempelajari EPT selain data kuantatif untuk mengukur pertumbuhan penyakit, apakah tidak ada data lain yg digunakan?
ReplyDeleteDalam mempelajari epidemiologi langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerugian akibat serangan patogen?
ReplyDeleteCara untuk mengantisipsi terjadinya kerugian akibat serangan patogen yaotu:
Delete1. Cross-Proection
2. Meningkatkan kondisi pertumbuhan tanaman
3. penggunaan varietas tahan
4. penggunaan tanaman transgenik yang ditraspormasi dengan gen ketahanan
Selamat Pagi Bapak... setelah membaca sedikit materi yang telah dipaparkan,dalam materi tertulis dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan, penyakit tumbuhan tidak bisa lagi cukup dinyatakan sekedar sebagai ringan, sedang, atau berat, melainkan perlu dinyatakan sebagai seberapa ringan, seberapa sedang, dan seberapa berat.Mengapa demikian?
ReplyDeleteTerima kasih Pak
Dalam mempelajari epidemiologi, Jelaskan bagaimana penyebab penyakit bisa masuk dan berkembang ke tubuh tanaman?
ReplyDeletepenyakit menyerang tanaman menjadi sakit karena diinfeksi oleh organisme penyebab penyakit yang lazim disebut patogen (pathogen). Karena merupakan proses maka penyakit tidak menyerang tanaman. Melainkan, yang menyerang (lebih tepat menginfeksi) tanaman adalah patogen dan sebagai akibatnya tanaman menjadi sakit.
Deletebaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Maria serlince Seran. proses penyakit masuk ke dan berkembang ke tubuh tanaman
DeleteInokulasi atau Penularan Bagian dari patogen atau patogen yang terbawa agen tertentu yang mengadakan kontak dengan tanaman disebut inokulum atau penular.inokulum patogen sampai ke permukaan tubuh tanaman inang melalui perantaraan angin, air, serangga dan sebagainya.
Penetrasi merupakan proses masuknya patogen atau bagian dari patogen ke dalam sel, jaringan atau tubuh tanaman inang.
Pra-Entry Sebelum patogen dapat menembus jaringan inang, spora harus berkecambah dan tumbuh di permukaan tanaman.
Entry Patogen mengeksploitasi setiap jalur yang mungkin untuk masuk ke inangnya, walaupun spesies patogen individu cenderung memiliki metode yang lebih disukai.
Konsep Gen untuk Gen (gen for gen concept) Koeksistensi tanaman inang dan patogennya co-exist di alam menunjukkan bahwa keduanya telah berkembang bersama
Infeksi Infeksi merupakan suatu proses dimulainya patogen memanfaatkan nutrien (‘sari makanan’) dari inang. . Selama proses infeksi, patogen akan tumbuh dan berkembang di dalam jaringan tanaman.
Proses Infeksi Proses infeksi dapat dibagi menjadi tiga tahap: pra-entry, entry dan kolonisasi. Ini mencakup perkecambahan atau perbanyakan propagul infektif di atau pada pembawa potensial sampai pada pembentukan hubungan parasit antara patogen dan inang.
Invasi Invasi merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan patogen setelah terjadi infeksi.
Fisiologi Penyakit Sementara nekrotrof memiliki sedikit efek pada fisiologi tanaman, karena mereka membunuh sel inang sebelum mengkolonisasinya, patogen biotropika dimasukkan ke dalam dan secara halus memodifikasi berbagai asp pertumbuhan dan perkembangan. ek fisiologi host, seperti respirasi, fotosintesis, translokasi, transpirasi dan pertumbuhan dan perkembangan.
terima kasih
Bagaimana Petani mengidentifikasi gejala penyakit atau tanda patogen dengan pengetahuan yang masih jauh dari Harapan?
ReplyDeleteApakah ada batasan tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur populasi penyakit serta gejala yang ditimbulkan agar kita dapat mengetahui seberapa parah penyakit tersebut?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBaik terima kasih atas waktunya. dalam materi di atas dijelaskan bahwa epidemiologi penyakit tumbuhan, penyakit tumbuhan tidak bisa lagi cukup dinyatakan sekedar sebagai ringan, sedang, atau berat, melainkan perlu dinyatakan sebagai seberapa ringan, seberapa sedang, dan seberapa berat. Untuk itu penyakit tumbuhan perlu diukur secara kuantitatif sehingga ukuran yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi.
ReplyDeleteyang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana cara kita untuk mengukur perubahan secara kuantitatif.
terima kasih pa.
Mengapa populasi penyakit semakin meningkat setiap tahun dan apakah ada solusi untuk mencegah terjadinya peningkatan tersebut
ReplyDeleteMengapa gejalah penyakit dan tanda patogen bukan dikatakan sebagai organisme
ReplyDelete